Jakarta (Antara Bali) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyiapkan program pemberdayaan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang bermasalah.
"Setelah dipulangkan, mereka akan diberikan pelatihan dan dibantu
buka akses modal usaha," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid melalui
keterangan tertulis di Jakarta Kamis.
Nusron mengatakan, BNP2TKI akan bekerja sama dengan pelaku usaha
dan industri untuk mengadakan paket pelatihan TKI yang bermasalah.
Nusron menyatakan, para TKI yang dipulangkan itu membutuhkan
pekerjaan di dalam negeri sehingga tidak nekad menjadi pekerja ilegal di
luar negeri dengan potensi berurusan dengan hukum.
Nusron menegaskan, Presiden Joko Widodo berkomitmen TKI yang
dipulangkan agar diberikan pelatihan agar memiliki keterampilan.
Saat ini, pemerintah Indonesia menyiapkan anggaran dan pendataan
jumlah tenaga kerja yang bermasalah di luar negeri untuk dipulangkan,
serta mendapatkan keterampilan.
Tercatat Warga Negara Indonesia Overstay (WNIO) atau Tenaga Kerja
Indonesia Bermasalah (TKIB) yang berada di Malaysia sebanyak 1.250.000
orang, Arab Saudi (588.075 orang) dan negara lain (32.073 orang).
Sepanjang 2014, pemerintah telah memulangkan TKI bermasalah di Arab
Saudi sebanyak 20.379 orang dan 26.428 orang di Malaysia.
Guna membahas upaya pemberdayaan TKI bermasalah, pemerintah
menggelar rapat koordinasi (Rakor) melibatkan Kementerian Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), BNP2TKI, Kementerian Luar
Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bappenas, Kementerian
Keuangan dan Kementerian Agama. (WDY)
BNP2TKI Siapkan Program Pemberdayaan TKI Bermasalah
Jumat, 16 Januari 2015 8:37 WIB
Setelah dipulangkan, mereka akan diberikan pelatihan dan dibantu buka akses modal usaha,"