Nusa Penida (Antara) - Seluruh dermaga penyeberangan di Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung ditutup selama 24 jam terkait kegiatan Nyepi Segara, Kamis.
"Seluruh penyeberangan pada saat Nyepi Segara ditutup selama 24 jam, baik menuju ke Nusa Penida maupun sebaliknya terhenti sementara," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyeberangan Nusa Penida I Dewa Gede Agus Swarma Hendra, S.sos, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan tanpa melakukan aktivitas di laut sehari penuh terkait rangkaian ritual skala besar "Ngusaba jagad" di Pura Batumedawu, Nusa Penida.
Pihak panitia kegiatan ritual tersebut jauh sebelumnya sudah melayangkan surat tentang pelaksanaan ritual nyepi segera yang berlangsung Kamis (9/10) mulai pukul 06.00 hingga pukul 06.00 kembali keesokan harinya.
Untuk itu kapal roro yang melayani Nusa Penida-Pelabuhan Padangbai, Karangasem sehari sebelumnya telah melakukan pelayaran ekstra.
Penyeberang Kapal Roro regular setelah upacara Nyepi Segera kembali seperti biasa. Antisipasi membludaknya penumpang dilakukan dengan menyiagakan petugas di Pelabuhan.
Penyeberangan Nusa Penida ke daratan Bali dan sebaliknya kini bervariasi, baik yang tradisional sudah melakukan pembenahan maupun kapal perahu karet.
Penumpang terbagi beberapa titik penyeberangan, kebanyakan yang menggunakan jasa Kapal Roro langsung membawa sepede motor, ujar Dewa Gede Agus Swarma Hendra.
Ketua Panitia Kegiatan ritual berskala besar tersebut I Ketut Rai menjelaskan, Upacara Ngusaba dilaksanakan setiap tahun sekali yang jatuh pada Purnama kapat yang kebetulan bersamaan dengan Pagerwesi (8/10).
Pelaksanaan "Ngusaba" dilakukan secara bergantian di dua wilayah yakni Dauh Bantas dan Dangin Bantas. Dauh Bantas dilaksanakan di Pura Penataran Ped sementara Dangin Bantas di Pura Batumedawu. (WDY)