Negara (Antara Bali) - Warga di obyek wisata kuliner, Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kabupaten Jembrana menagih janji proyek pengaman pantai, di lokasi yang terkena abrasi parah tersebut.
"Saat rapat di kantor desa, kami dijanjikan, pembangunan pengaman pantai di wilayah ini akan dimulai bulan juni tahun ini. Tapi sampai sekarang tidak ada," kata Fatayasin, salah seorang warga setempat, Senin.
Ia mengaku heran, justru wilayah Pantai Cupel dan Baluk Rening yang lebih dahulu mendapatkan proyek tersebut, padahal di Pantai Pabuahan lebih banyak jumlah penduduknya.
Akibat abrasi yang terus menggerus, ia mengatakan, makin banyak pondok lesehan ikan bakar yang ambruk, bahkan beberapa diantaranya terpaksa tutup.
"Tadi pagi mulai pukul 09.00 wita hingga 12.00 wita, ombak besar kembali datang, merusak pondok lesehan ikan bakar saya," ujarnya.
Menurutnya, ombak yang datang tersebut mencapai ketinggian 4 hingga 5 meter, menerpa sampai di jalan dusun yang berjarak sekitar 15 meter dari pantai.
Selain Lesehan Ikan Bakar Dua Dara milik Fatayasin, ombak besar juga merusak Lesehan Zaelani, Tunjung Biru dan Tepi Laut.
Untuk mencegah lesehan miliknya dari abrasi, ia mengaku, sudah memasang penahan ombak dari batu yang terakhir kali menghabiskan biaya Rp50 juta.
"Kalau dihitung dari dulu, sudah ratusan juta saya habiskan untuk menangkal abrasi. Tapi tidak kuat menahan gempuran ombak," katanya.
Sekitar 3 tahun belakangan, abrasi hebat menggerus Pantai Pabuahan, yang di sepanjang pinggirnya berdiri lesehan ikan bakar, yang merupakan obyek wisata kuliner di Kabupaten Jembrana.
Akibat abrasi tersebut, puluhan pondok lesehan hancur, serta mengancam rumah penduduk di sekitarnya.(GBI)