Negara (Antara Bali) - Warga Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana yang terancam abrasi berharap bantuan pohon cemara laut untuk mengatasi bencana tersebut.
"Saya pernah datang ke Kelurahan Pakis di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Disana untuk mengatasi abrasi ditanam pohon cemara laut dan berhasil," kata Naf'an, salah seorang warga Dusun Ketapang, Desa Pengambengan yang tanah serta bangunannya terancam abrasi.
Di kelurahan tersebut, ia juga mendapatkan cerita, selain berhasil menanggulangi abrasi, hutan cemara laut menjadi objek wisata baru di wilayah tersebut dan cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Saat disana, ia mengaku, melihat banyak pedagang berjualan di bawah pohon cemara yang teduh, bahkan ada bagian dari hutan yang dikhususkan untuk foto pranikah dengan membayar Rp100 ribu.
"Melihat kondisi disana, cemara laut juga bisa ditanam disini. Tapi kami tidak mampu membeli bibitnya, apalagi sekarang Desa Pengambengan sedang paceklik ikan," katanya.
Selain melihat hasil di Kelurahan Pakis, ia juga menanyakan harga bibit cemara laut yang harganya Rp25 ribu serta bisa lebih rendah jika memesan dalam jumlah banyak.
Melihat kondisi abrasi persis di depan rumahnya, ia mengatakan, lebih baik pemerintah desa atau kabupaten membantu bibit cemara laut dibandingkan menunggu pembangunan senderan oleh pemerintah pusat, yang belum diketahui kapan akan dilakukan.
"Kami warga sini siap menanam dan merawatnya. Kalau harganya Rp25 ribu setiap bibit, dengan uang Rp10 juta sudah dapat 400 bibit yang cukup untuk kawasan sini yang terkena abrasi," katanya.
Pantauan di lokasi, selain tanah dan rumah warga, abrasi di Dusun Ketapang, Desa Pengambengan mulai menyentuh jalan rabat beton yang baru tahun lalu dibangun.
Bagian bawah jalan yang diperbaiki karena jalan aspal sebelumnya putus digerus abrasi ini, tampak mulai terkikis cukup dalam.
"Kalau dibiarkan tidak lama lagi pasti jalan ini akan putus juga. Setiap ombak besar datang, tanah pasir di bawah jalan terus tergerus," kata Busairi, warga lainnya.
Kepala Desa atau Perbekel Pengambengan Samsul Anam yang hendak dikonfirmasi, oleh staf di kantor desa dikatakan izin tidak masuk kantor karena kecelakaan.(GBI)