Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara mengingatkan akan terjadinya tekanan inflasi terhadap kelompok bahan makanan menjelang Bulan Suci Ramadan.
"Hasil pemantauan harga sampai dengan minggu kedua Juni 2014 menunjukkan terjadinya indikasi peningkatan harga beberapa komoditas," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara, Benny Siswanto di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, peningkatan beberapa komoditas termasuk dalam kelompok "volatile foods" atau komoditas bahan makanan yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor tertentu itu di antaranya telur, beras, ayam ras, bawang merah, tomat sayur, wortel, kacang panjang, jeruk impor dan udang basah.
"Semakin tingginya konektivitas ekonomi antara Bali dengan wilayah lainnya menyebabkan pergerakan harga di Pulau Dewata sangat terpengaruh oleh harga di luar Bali," ucapnya.
Pihaknya memprediksi bahwa inflasi di Denpasar pada triwulan II 2014 berada pada kisaran 6,7 hingga 7,3 persen.
Beberapa minggu jelang bulan puasa, harga sejumlah komoditas "volatile foods" khususnya di Denpasar mulai merangkak naik.
Di Pasar Kreneng Denpasar misalnya harga daging ayam mengalami kenaikan rata-rata Rp2.000 per kilogram dari sebelumnya mencapai Rp25 ribu kini menjadi Rp27 ribu per kilogram. (WGN/ADT)