Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Lembaga Jasa Keuangan (FLJK) Bali mengadakan pasar murah untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Ini membantu masyarakat dan salah satu upaya kami menekan inflasi," kata Gubernur Bali Wayan Koster di sela-sela menghadiri pekenan pasar murah Galungan dan Kuningan di Denpasar, Bali, Minggu.
Wayan Koster menilai cara itu memberi dampak signifikan untuk menekan potensi inflasi khususnya menjelang hari besar keagamaan di Pulau Dewata.
Ada pun Hari Raya Galungan akan jatuh pada Rabu (19/11) dan Kuningan pada Sabtu (29/11).
Sementara itu, Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan ajang itu juga sekaligus memperluas akses keuangan dan pemasaran usaha pelaku UMKM, serangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2025.
"Harapannya ini juga bisa ikut menekan laju inflasi. Ini wujud kolaborasi kami dengan pemerintah dan FLJK," ujar dia.
Senada dengan Puji, Ketua FLJK Bali I Nyoman Sudharma mengatakan pasar murah tersebut memberikan subsidi sehingga harga yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Kerja sama itu terwujud dengan melibatkan anggota FLJK yaitu perbankan, asuransi, pasar modal, perusahaan penjaminan dan dana pensiun.
"Ini bagian dari upaya kami industri jasa keuangan untuk meringankan beban masyarakat khususnya jelang Galungan dan Kuningan," kata Nyoman Sudharma yang juga Direktur Utama Bank BPD Bali itu.
Pasar murah, ujar dia, juga mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan sistem pembayaran digital salah satunya memanfaatkan pembayaran berbasis kode batang atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dalam pasar murah yang diadakan selama satu hari itu menghadirkan 50 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mulai dari produk hortikultura seperti cabai, bawang merah, sayuran, dan buah-buahan.
Ada juga kebutuhan pokok berupa minyak goreng, gula, beras serta produk makanan dan minuman, produk fesyen, serta kebutuhan upacara keagamaan seperti janur dan canang atau rangkaian janur dan bunga untuk upakara.
Harga satu kemasan canang berisi 15 satuan yang banyak dibutuhkan umat Hindu untuk upakara misalnya dijual hanya Rp157 atau jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran saat normal mencapai hingga Rp30 ribu.
Begitu juga harga cabai rawit merah dijual Rp20 ribu atau lebih murah dibandingkan harga pasaran mencapai kisaran rata-rata Rp30 ribu per kilogram.
