Denpasar (ANTARA) -
Pertamina Patra Niaga menggelar pasar murah liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi ukuran tiga kilogram di empat kabupaten/kota di Bali untuk merespons masyarakat yang kesulitan memperoleh pasokan bahan bakar itu.
“Melalui pasar murah, konsumen dapat dengan harga wajar, tanpa harus bergantung ke pengecer yang sering menaikkan harga secara tidak bertanggung jawab,” kata Manajer Komunikasi, Relasi dan TJSL Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Kamis.
Menurut dia, dalam pasar murah itu satu tabung gas bersubsidi dijual Rp18 ribu sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sesuai Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 63 tahun 2022.
Pasar murah tersebut diadakan di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem.
Pelaksanaan di empat lokasi itu, kata dia, menyesuaikan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sebagai wilayah yang dilaporkan masyarakat sulit mendapatkan gas Elpiji 3 Kg.
Ia menambahkan pasar murah di empat titik itu telah dilaksanakan sepanjang periode Juli sampai Agustus 2025.
“Khusus untuk Denpasar akan dilaksanakan sampai dengan akhir Agustus dan Karangasem hingga awal September,” imbuhnya.
Konsumen dapat membeli satu tabung gas bersubsidi untuk satu nomor induk kependudukan (NIK).
Sementara itu, lanjut dia, mekanisme pelaksanaan pasar murah dilakukan melalui surat permohonan pemerintah daerah setempat dengan tujuan menyalurkan langsung ke masyarakat karena diperkirakan stok di pangkalan bisa diborong oknum pengecer untuk keuntungan pribadi.
Sebagai bentuk pengawasan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan inspeksi terintegrasi sampai level desa dan banjar (dusun) untuk mengawasi penyaluran di level pangkalan masing-masing desa/kelurahan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan LPG sesuai peruntukannya, yakni produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu dan LPG non subsidi (Brightgas) bagi masyarakat mampu.
