Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggencarkan digelarnya pasar murah untuk mengendalikan laju inflasi.
Salah satunya pasar murah yang digelar di Balai Banjar Sedana Mertha, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, pada Selasa.
Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar I Gusti Bagus Aditia Wardhana mengatakan pasar murah yang dilaksanakan ini merupakan serangkaian giat pasar murah yang dilaksanakan bekerja sama dengan desa dan kelurahan dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Denpasar.
Pihaknya mengagendakan delapan kali pasar murah dimulai hari ini di Banjar Sedana Mertha, Kelurahan Ubung dan berakhir pada 25 Oktober 2025 di Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan.
"Pasar Murah sebagai upaya pengendalian inflasi, agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan mendapat barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dan barang yang disubsidi seperti gas LPG 3 kg dan beras SPHP dapat tersalurkan ke masyarakat dengan baik” ujar I Gusti Bagus Aditia.
Kegiatan pasar murah ini bekerja sama dengan perusahaan/instansi seperti Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma, Bulog, dan sejumlah UMKM lokal yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti berupa beras, minyak goreng, dan berbagai jenis produk lainnya.
Adapun harga bahan pokok yang dijual di pasar murah antara lain beras SPHP Bulog Rp58.000 per kemasan (5 kg), telur ayam ras Rp17.000/10 butir, beras C4 polos Rp70.000 per kemasan (5 kg), gula pasir Rp16.500 per kg, minyak goreng rizki Rp16.500/800 ml, mangga harumanis Rp18.000/Kg serta mangga alpukat Rp25.000/kg.
Sejak pagi masyarakat antusias untuk berbelanja di pasar murah ini untuk mendapatkan barang kebutuhan yang dijual lebih terjangkau dari harga di pasaran.
