Denpasar (Antara Bali) - Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi Badan Standar Nasional Dr Amir Partowiyatmo menawarkan kepada Universitas Udayana untuk menerapkan standardisasi pendidikan sebagai bagian integral mata kuliah.
"Universitas Udayana hendaknya dapat memprioritaskan satu hingga dua program studi yang akan diberikan muatan standardisasi, yaitu Fakultas Peternakan dan Fakultas Teknik," kata Amir Partowiyatmo di Unud Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Kamis (27/5).
Pada diskusi membahas tindak lanjut nota kesepahaman BSN-UNUD itu, ia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan paket-paket pengajaran bermuatan standardisasi lengkap dengan silabusnya untuk program studi tersebut.
Paket-paket itu, kata dia, nantinya akan disisipkan dalam pengajaran satu semester dengan tiga sampai empat paket muatan standardisasi untuk setiap program studi.
"Pada intinya kami siap membantu dan menyiapkan paket-paket mata kuliah terkait standardisasi tersebut," katanya.
Dikatakan, dalam menyiapkan paket bermuatan standardisasi, BSN akan melihat kebutuhan dari masing-masing program studi, sehingga berbeda satu dengan yang lain.
Sementara Pembantu Rektor II Universitas Udayana dr I Nyoman Arcana menyatakan pada intinya pihaknya siap menjalankan apa yang menjadi kesepakatan antara BSN dengan Unud.
"Kami optimistis sebagaimana harapan kita untuk menjadikan materi standardisasi sebagai mata kuliah di fakultas ataupun pada program studi yang ada di Unud," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Amir Partowiyatmo juga menyampaikan hasil sidang APEC PAGE 2010. PAGE (Project Advisory Group on Education) sudah masuk Tahap III, yaitu implementasi
pendidikan standardisasi dengan menggunakan APEC SCSC Education Textbook di delapan perguruan tinggi di berbagai negara anggota APEC yang mewakili negara maju dan negara berkembang.
Ia mengatakan, Indonesia secara langsung diminta oleh koordinator proyek dari Korea untuk menominasikan satu perguruan tinggi yang akan diikutsertakan dalam proyek percontohan itu.
"Kami juga diminta untuk menominasikan satu perguruan tinggi dan setiap perguruan tinggi yang ikut serta proyek percontohan ini akan mendapatkan dana sebesar 5.000 dolar AS," katanya.(*)