Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, memberangkatkan dua rombongan muhibah seni untuk mengadakan lawatan ke Amerika Serikat dan China dalam waktu yang hampir bersamaan.
"Rombongan pertama beranggotakan sepuluh orang berangkat ke Amerika Serikat 31 Oktober hingga 4 Nopember 2013 dan rombongan kedua beranggotakan 34 orang ke China, 4-10 Nopember 2013," kata Rektor ISI Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum di Denpasar, Sabtu.
Arya Sugiarta yang memimpin rombongan ke Amerika Serikat itu untuk mengikuti kegiatan seminar dan festival musik Indonesia yang diselenggarakan KBRI di AS.
Kegiatan yang melibatkan sekaa atau kelompok kesenian Indonesia di AS itu diisi dengan kegiatan seminar, workshop dan pementasan. ISI Denpasar melibatkan sepuluh dosen yang juga seniman andal itu mengikuti ketiga kegiatan tesebut.
"Saya akan tampil sebagai salah seorang pembicara dengan kertas kerja mengenai musik kontemporer," ujar Arya Sugiarta.
ISI Denpasar dalam kegiatan internasional itu juga tampil dalam pementasan dengan menyuguhkan tari kebyar terompong, legong keraton, tari teruna jaya dan garapan teater Sutasoma.
"Kesempatan baik itu juga akan kami manfaatkan untuk menjajaki kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seni di AS," ujar Arya Sugiarta.
Sementara lawatan ke China yang melibatkan 34 dosen dan mahasiswa selama sepekan, 4-10 Nopember 2013 itu dipimpin I Wayan Suweca.
Lawatan ke negeri Tirai Bambu itu dalam rangka kerja sama internasional program muhibah seni dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Selama di China rombongan mengadakan dua kali pementasan menampilkan tarian dari berbagai daerah di Nusantara, serta ikut dalam kegiatan seminar dan workshop yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi di negara tersebut.
Arya Sugiartha menambahkan, persiapan lawatan ke AS maupun China sudah dilakukan sedemikian rupa dengan harapan dapat terlaksana dengan baik dan sukses.
Kesempatan baik itu sekaligus dimanfaatkan untuk menjajaki kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seni di China yang telah dirintis sejak lama.
Arya Sugiartha menambahkan, ISI Denpasar terus berupaya memperluas jaringan di dunia internasinal yang selama ini sudah terealisasi dengan sekitar 35 perguruan tinggi lintas negara.
Kerja sama dengan puluhan perguruan tinggi seni dan berbagai pihak di mancanegara itu sebagai upaya menjadikan ISI Denpasar "go internasional", tutur Arya Sugiarta. (WRA)