Mangupura (ANTARA) - Seniman Sekaa Gong Wira Agra Kusuma, Desa Blahkiuh menampilkan sejarah desa tersebut pada penampilan seni Gong Kebyar Dewasa rangkaian Pesta Kesenian Bali tahun 2025.
“Kami menampilkan garapan seni yang terinspirasi dari Sejarah Desa Blahkiuh. Yaitu mulai dari sejarah Singasari sebagai cikal bakal Desa Blahkiuh. Kemudian adanya keberadaan Pura Luhur Giri Kusuma dengan berbagai taksunya dan adanya Tari Kecak Blahkiuh,” ujar konseptor penampilan I Gusti Made Darma Putra di Mangupura, Minggu (13/7).
Dalam penampilannya, Sekaa Gong Wira Agra Kusuma membawakan tiga buah garapan yakni Tabuh Nem Lelambatan Periring Kreasi, Tari Kreasi Kebyaran dan fragmentari.
Ia menjelaskan Tabuh Nem Lelambatan Periring Kreasi "Giri Kusuma" sebagai penampilan pembuka menggambarkan ungkapan rasa syukur atas anugerah yang telah diberikan terhadap kehidupan serta keberlangsungan semesta ini.
Segala bentuk kemudahan telah dicapai dalam meniti sebuah harapan. Giri Kusuma adalah merupakan Spirit Lokal Religius menuju tata tentram kerta raharja.
"Tabuh ini sebagai bentuk refleksi sebuah euforia akan pencapaian hal tersebut, dituangkan lewat alunan melodi dengan ornamentasi pola ritme dalam sebuah pola garap Tabuh Nem Lelambatan Periring Kreasi," jelasnya.
Gusti Made Darma Putra menambahkan Tari Kreasi Kekebyaran "Kakundur" termanifestasi dari permata gemilang yang memancar dari semesta budaya Desa Blahkiuh.
“Ini merupakan sebuah karya tari kreasi kekebyaran yang lahir dari nafas jiwa leluhur yang terinspirasi oleh keagungan Hyang Ratu Panji berstana megah di Pura Luhur Giri Kusuma,” tambah dia.
Dalam penampilannya tersebut Sekaa Gong Wira Agra Kusuma total melibatkan sebanyak 32 orang yang terdiri dari penari dan penabuh.
