Negara Thailand yang terkenal berbagai situs dan sejarah Buddha sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke negeri Gajah Putih.
Karena itulah, para pelancong ingin menikmati indahnya situs-situs Buddha yang hingga kini masih dirawat dengan baik oleh badan pengelola pariwisata setempat.
Panitta seorang pemandu wisata mengatakan kunjungan wisatawan asal negeri Taiwan peringkat pertama datang ke Thailand, disusul turis dari Indonesia.
"Saat ini kunjungan wisatawan asal Taiwan paling tinggi ke sini, sedangkan turis Indonesia di peringkat kedua, sekitar 12 ribu setiap tahunnya," kata Panitta, sembari memandu keliling objek wisata situs Buddha.
Untuk dapat menikmati objek wisata Thailand saat ini sudah banyak biro jasa (travel) menawarkan paket kunjungan dengan harga terjangkau, sehingga tak mengherankan warga Indonesia tertarik berwisata ke sana.
Setiba di Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand. Pengunjung akan disambut dengan lengkungan besi baja yang kokoh berpadu dengan kaca, ditambah efek pencahayaan yang cantik, menambah indahnya bandara yang terletak sekitar 25 kilometer sebelah timur kota Bangkok.
"Sawadikaap", begitu salam dalam bahasa Thailand yang bisa kita dengar di mana-mana, termasuk di bandara. Hal yang unik terlihat di dalam bandara, banyak patung yang menceritakan kebudayaan Thailand. Patung-patung tersebut dapat dilihat setelah melewati proses imigrasi.
Perjalanan dari bandara menuju pusat kota memerlukan waktu sekitar 30 menit hingga dua jam tergantung situasi lalu lintas di jalan.
Berada di Bangkok, seolah-olah terasa berada di Ibu Kota DKI Jakarta. Hal sama yang dijumpai adalah macet, karena lalu lalang kendaraan motor yang tak pernah tidur.
Lokasi Grand Palace yang berada di pusat kota, bisa dicapai dalam waktu berjam-jam. Grand Palace dan Wat Pho, tempatnya saling berdekatan. Otomatis kemacetan di areal tersebut tidak dapat dihindari.
Namun, kemacetan tersebut tidak berarti dengan keindahan arsitektur yang disuguhkan Grand Palace dan Wat Pho yang di dalamnya terkenal dengan patung Buddha tidur berlapis emas.
Menurut penuturan Panitta, mayoritas penduduk Thailand beragama Buddha. Karena itu, kuil-kuil pemujaan Agama Buddha menjadi ikon wisata negeri Gajah Putih.
Saat berkunjung, wisatawan disarankan menggunakan pakaian sopan dan rapi. Pengunjung dengan celana ketat, celana pendek, rok mini, baju tank top dilarang masuk. Namun jangan khawatir, pengelola pariwisata setempat menyediakan kain menutup atau sarung.
Objek wisata Wat Pho merupakan salah satu kuil terbesar dan tertua di Bangkok. "Wat" artinya kuil, sehingga banyak tempat pemujaan di Thailand dimulai dari kata "wat". Vihara ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat.
Untuk masuk Wat Pho harus membayar tiket 100 bath atau Rp35.000. Di depan pintu masuk Wat Pho turis bisa menikmati aneka buah-buahan khas Thailand seperti pepaya, mangga, jambu, kelapa muda, dan aneka sovernir. Saat masuk ke dalam kuil pengunjung diharuskan melepaskan alas kaki.
Dalam Wat Pho, terdapat patung Buddha tidur yang sangat besar dengan panjang 46 meter, berlapiskan emas dan kakinya terbuat dari kerang mutiara, bertuliskan 108 ciri agung Buddha.
Setelah berjalan mengeliling patung Buddha tidur, di sepanjang koridor akan menemui banyak mangkok perunggu yang jumlahnya 108. Mangkok tersebut digunakan sebagai tempat donasi.
Pengunjung disarankan menukar uang donasi dengan koin di salah satu pojok ruangan. Ada keyakinan dengan memasukkan koin ke dalam mangkok akan mendatangkan keberuntungan.
Objek Wisata Bersejarah
Thailand menganut sistem Monarki-Konstitusional dimana sistem kerajaan masih berlaku, walau tidak mempunyai kekuasaan dalam pemerintahan. Grand Palace merupakan tempat wisata yang perlu dikunjungi.
Kompleks Grand Palace berdiri sejak tahun 1782 yang terdiri dari tempat tinggal keluarga kerajaan, beberapa gedung pemerintahan serta kuil Emerald Buddha.
Namun, area yang dapat dimasuki pengunjung terbatas pada kuil yang digunakan untuk tempat sembahyang dan upacara keagamaan. Ornamen-ornamen yang digunakan dalam kompleks Grand Palace banyak yang menggunakan lapisan emas asli yang menambah keindahan bangunan-bangunan tersebut. Tiket masuk 350 baht atau Rp122.500, termasuk tiket masuk ke Vimanmek Mansion.
Magnet Negeri Gajah Putih yang tak kalah menarik adalah Wat Arun. Tiket masuk seharga 100 bath atau Rp35.000. Sebagian besar tempat wisata kuil dibuka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat. Lokasinya sekitar satu kilometer dari Wat Pho.
Untuk berkunjung ke Wat Arun, pelancong akan diajak mengarungi sungai Chao Phraya sekitar 10 menit. Saat melintas di sungai, Anda diberikan roti untuk dilempar ke sungai. Selain sebagai makanan ikan di sungai tersebut, hal itu diyakini sebagai sedekah.
Setiap sudut bangunan di Wat Arun memiliki arsitektur sangat megah. Potongan kaca dan keramik warna-warni pada dindingnya membuat bangunan bersejarah tersebut tampak semakin indah dan elegan. Naik ke puncak Wat Arun hal yang sangat wajib. Dari puncak, pengunjung bisa menikmati keindahan Bangkok dan Sungai Chao Phraya.
"Saya mencoba mengumpulkan keberanian mendaki anak tangga yang menanjak tajam. Napas tersengal-sengal menapaki anak tangga yang miringnya hampir 45 derajat. Rasa lelah seolah terbayar lunas, manakala disuguhkan panorama memukau dari atas Wat Arun," kata Rathi seorang wisatawan.
Fitur terbaik Wat Arun adalah bagian pusatnya, sebuah pagoda bergaya Khmer yang memiliki tinggi sekitar 80 meter dan melambangkan Gunung Meru sebagai pusat alam semesta.
Para wisatawan dapat memanjat pagoda ini sambil menikmati tangga-tangga curam dengan tetap berpegangan pada besi penyangga. Untuk turun, bisa kembali menuruni tangga curam tersebut. Namun, lebih baik Anda terjun dengan bantuan tali yang sudah disediakan.
"Sungguh petualangan dan pemandangan yang indah dan luar biasa. Saya baru pertama kali ke sini. Kenangan yang tak terlupakan," katanya.
Sudut-sudut pagoda dikelilingi oleh empat pagoda yang lebih kecil, yang didedikasikan untuk Dewa Angin Phra Phai. Di sekitar lantai bawah pagoda terdapat berbagai patung tentara China kuno dan hewan. Di atas teras kedua terdapat empat patung Dewa Hindu Indra.
Pada pagi hari tatkala matahari terbit, sinarnya akan merefleksikan binar-binar keindahan kuil di tepi sungai Chao Phraya.
Itulah kenapa kuil itu disebut "The Temple of Dawn" atau kuil kala subuh. Di tempat ini juga disemayamkan abu dari Raja Rama II, tepatnya di bawah patung Buddha Utama yang di tempatkan di dalam kuil.
Kalau wisatawan ingin membeli cendera mata (sovenir), maka disamping kuil itu terdapat pasar yang terdiri dari pedagang kaus bertuliskan Thailand dan juga pernak-pernik khas seperti gantungan kunci dengan harga cukup terjangkau. (LHS)
Situs Buddha Andalan Wisata Thailand
Minggu, 9 Juni 2013 14:45 WIB