Denpasar (Antara Bali) - Memasuki hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1932, Selasa dini hari, lampu penerangan jalan umum, lampu papan iklan di berbagai kawasan jalan di sekitar Kota Denpasar, Bali, dimatikan bertahap.
Sementara mesin anjungan tunai mandiri (ATM) juga tidak lagi berfungsi. Di kawasan Jalan Cokroaminoto, A Yani, Gatot Subroto, Teuku Umar, Imam Bonjol, hingga arah Jalan Raya Kuta, lampu penerangan jalan umum (PJU) maupun lampu sorot papan iklan terlihat mati secara bertahap, sehingga suasana jalanan menjadi gelap.
Petugas PLN keliling ke gardu-gardu jaringan listrik untuk mematikan aliran listrik PJU maupun lampu papan iklan. Demikian pula petugas layanan teknik ATM dari berbagai kantor bank juga telah mematikan mesin ATM yang tersebar di berbagai kawasan.
"Mulai pukul 06.00 Wita nanti sudah tidak boleh lagi ada lalu lalang orang maupun kendaraan, sehingga semua tugas mematikan aliran listrik harus selesai dini hari ini," kata salah seorang petugas yang memutus aliran listrik ke PJU di kawasan Jalan Gatot Subroto Tengah.
Pemadaman listrik untuk kepentingan umum itu dilakukan seusai ritual "pengerupukan", yakni penghancuran dan pembakaran ogoh-ogoh sebagai simbol kekuatan jahat yang dikalahkan oleh kebaikan atau kebenaran.
Sebelum lampu PJU dan papan iklan padam, petugas penyapu jalan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Denpasar masih sempat membersihkan jalanan yang banyak terdapat sampah sisa arak-arakan ogoh-ogoh pada malam "pengerupukan" itu.
Kegiatan menyapu jalanan itu terlihat sejak dari Jalan Raya Kuta yang ditangani petugas kebersihan dari Pemkab Badung, hingga Jalan Imam Bonjol, Teuku Umar dan sejumlah jalan lainnya di Kota Denpasar.
Pembersihan sampah sisa arak-arakan ogoh-ogoh dan sampah lainnya itu juga diikuti truk pengangkut sampah yang terus bergerak ke berbagai jalan di sekitar Kuta maupun Denpasar.
Meski jalanan dan kawasan pemukiman sudah didominasi suasana gelap, namun masih sering terdengar lalu-lalang kendaraan bermotor, sehingga sesekali terlihat sorot lampunya.
Demikian pula lalu lintas penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, sesekali masih terlihat dan terdengar derunya di atas langit Kota Denpasar.
Bali akan benar-benar gelap gulita sepanjang Selasa (16/3) malam, setelah seharian warga hanya berdiam diri di rumah atau tempat lainnya seperti hotel, selain tidak bekerja dan dilarang bersenang-senang atau mengumbar hawa nafsu sebagai bagian dari ketentuan menjalani "Catur Brata Penyepian".(*)