Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali menyerahkan secara simbolis kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk 349 nelayan di kota setempat.
"Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan nelayan dapat lebih aman jika terjadi risiko dalam menjalankan pekerjaan di laut," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Jumat.
Arya Wibawa saat menyerahkan kartu itu mengatakan dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dapat memberikan keamanan finansial bagi para nelayan dan keluarga mereka ketika mengalami risiko kecelakaan kerja.
Dengan memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan, lanjut dia, para nelayan mendapatkan jaminan perlindungan ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Para nelayan terlindungi dalam dua program BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Denpasar.
Dalam penyerahan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan di Posko Kelompok Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, Desa Pemogan, Denpasar ini juga digelar susur mangrove untuk memeriahkan HUT ke-236 Kota Denpasar oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat.
Arya Wibawa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah berkomitmen untuk menjaga wilayah pesisir di Kota Denpasar, salah satunya susur mangrove yang rutin dilaksanakan kelompok nelayan Segara Guna Batu Lumbang dalam menjaga kebersihan pesisir pantai dan keasrian hutan mangrove agar tetap lestari.
"Terjaganya hutan mangrove banyak memberikan manfaat bagi kita, seperti menjadi sumber oksigen, mencegah gelombang tinggi atau tsunami, dan mencegah abrasi di pesisir pantai," ucapnya.
Selain itu, pohon mangrove juga dapat diolah menjadi produk kerajinan, makanan ringan, hingga minuman. "Kami mengimbau masyarakat agar sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan, selain bisa menyebabkan banjir pada musim hujan, juga menimbulkan sarang nyamuk," katanya..
Ketua Panitia Susur Mangrove, Wayan Sukerti mengatakan kegiatan tersebut diikuti 200 orang perwakilan siswa SMA/SMK se-Kota Denpasar, masyarakat serta komunitas peduli lingkungan Kota Denpasar.
"Kami berharap dengan dilaksanakannya penyerahan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan ini dapat bermanfaat bagi nelayan di Kota Denpasar," ucapnya.
Melalui lomba susur mangrove ini diharapkan dapat menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini kepada generasi muda.
Sebelumnya, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar Cep Nandi Yunandar mengapresiasi Pemerintah Kota Denpasar yang programnya sudah sejalan dengan program pemerintah pusat.
Menurut dia, dengan nelayan maupun tokoh-tokoh adat terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, dapat meminimalkan munculnya warga miskin baru manakala terjadi musibah.
"Ini merupakan bukti kepedulian Pemerintah Kota Denpasar kepada masyarakat adat di daerah ini terkait program sosial jaminan perlindungan ketenagakerjaan. Jadi, ketika mereka mengalami risiko meninggal dunia atau kecelakaan kerja, tanggung jawabnya ada pada kami," ujarnya.
Nandi Yunandar menyampaikan dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, ketika peserta mengalami luka-luka akibat kecelakaan kerja, biaya perawatan dan pengobatan akan ditanggung sepenuhnya.
Demikian juga, jika terjadi risiko meninggal dunia, ahli warisnya akan menerima santunan sebesar Rp42 juta.
Baca juga: Wisatawan libur lebaran di Bali dilindungi oleh BPJS kesehatan
Baca juga: Tahun 2023, BPJS Kesehatan Denpasar tangani 229 ribu pasien katastropik