Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan para petugas pemadam kebakaran melakukan pembongkaran tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung hingga titik terbawah untuk memastikan api kebakaran benar-benar dapat dipadamkan.
"Kami belum berani memastikan api di TPA Suwung benar-benar padam. Kami akan mulai pembongkaran dulu sampai bawah," kata Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Pemerintah Kota Denpasar, Bali, pada 8 November 2023 telah menurunkan status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Suwung, menjadi status Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Kebakaran dengan mempertimbangkan capaian positif dari upaya pemadaman yang telah dilaksanakan petugas.
"Laporan semalam itu sudah padam, titik api hanya ada di beberapa kubangan sampah. Tetapi masih terus dimaksimalkan. Memang kendala kita, titik apinya sangat di bawah sekali," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar upayakan lebih banyak truk sampah masuk TPA Suwung
Oleh karena itu, Jaya Negara mengatakan belum berani memastikan api kebakaran di TPA Suwung yang telah terbakar sejak 12 Oktober 2023 itu benar-benar padam.
"Kami akan mulai pembongkaran dulu sampai bawah. Menggeser yang di atas dibawa ke kubangan, setelah benar-benar pasti padam baru dilakukan pendinginan. Mungkin dalam waktu satu minggu ini baru berani mengambil keputusan," ujarnya.
Tetapi yang jelas, Jaya Negara mengatakan sangat bersyukur karena api kebakaran di TPA Suwung sudah bisa tertangani.
Meskipun titik api di TPA Suwung sudah sangat sedikit, ia menegaskan belum berani memaksimalkan volume pembuangan sampah perkotaan ke TPA Suwung sebelum api dipastikan benar-benar padam. Oleh karena itu untuk sementara sampah masih ada yang dibuang ke TPA di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Pemkot Denpasar turunkan status Kebakaran di TPA Suwung jadi transisi darurat
Untuk mempercepat proses pembuangan sampah, Jaya Negara mengatakan pada 15 November 2023 akan tiba 15 tambahan truk pengangkut sampah yang sudah dipesan, selain juga ada tambahan alat berat.
"Kita juga dibantu CSR dari Pelindo dan Kura-Kura Bali, masing-masing dua alat berat artinya total empat alat berat. "Di samping kami menyewa enam alat berat, tujuannya agar mempercepat proses pembuangan sampah di kota-kota," ujarnya.