Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menurunkan status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Suwung, menjadi Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Kebakaran dengan mempertimbangkan capaian positif pemadaman yang dilakukan petugas.
"Status Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Kebakaran di TPA Suwung dilaksanakan selama tujuh hari terhitung sejak tanggal 9 November sampai 15 November 2023," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Kamis.
Penurunan status tersebut tertuang dalam Keputusan Wali Kota Denpasar Nomor 188.45/2575/HK/2023 tentang Penetapan Status Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Kota Denpasar.
Jaya Negara menyebut kondisi terkini penanganan musibah kebakaran di TPA Suwung yang terbakar sejak 12 Oktober 2023 itu terus menunjukkan tren yang positif.
Baca juga: Dinkes Denpasar dirikan pos kesehatan bagi petugas di TPA Suwung
Tim gabungan terdiri dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Denpasar, Damkar Kabupaten Badung, Damkar Kabupaten Gianyar, Damkar Kabupaten Tabanan, Dinas PUPR Kota Denpasar serta TNI-Polri berhasil memperkecil jumlah titik api. Bahkan, berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi asap sudah tampak menipis.
Ia menambahkan masa Status Transisi Darurat ke Pemulihan Kebakaran di TPA Suwung Kota Denpasar dapat diperpanjang ataupun diperpendek sesuai kebutuhan penyelenggaraan darurat bencana.
Meskipun telah dilaksanakan penurunan status, upaya penanganan dan pencegahan akan terus dilaksanakan hingga asap benar-benar hilang.
"Seluruh upaya penanganan masih terus dilaksanakan hingga asap kebakaran benar-benar hilang, mudah-mudahan bisa segara ditangani hingga tuntas," ujar Jaya Negara.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana mengatakan secara umum titik api sudah bisa ditangani dengan optimal.
Baca juga: Pemda Bali: Api TPA Suwung cepat mati lewat teknik pemadaman terbaru
Hanya saja masih ditemukan titik asap di beberapa zona sehingga penanganan masih terus dioptimalkan untuk penyisiran dan proses pendinginan.
"Meski status sudah turun, penanganan masih terus kami laksanakan bersama tim, sehingga harapannya dua pekan ke depan pendinginan akan terus dilaksanakan hingga benar-benar tuntas," kata Tirana.*