Denpasar (Antara Bali) - Pengusaha yang bergerak melayani wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali tampaknya semakin berkurang mengimpor makanan, minuman keras dan tembakau, karena mulai menyuguhkan minuman buatan lokal.
"Devisa yang dikeluarkan untuk mengimpor makanan dan minuman keras selama Januari-Juli 2012 misalnya relatif kecil yakni hanya 650 ribu dolar AS," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Sunarto, di Denpasar Rabu.
Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali, menyebutkan bahwa pengeluaran devisa untuk membeli makanan dan minuman impor selama delapan bulan I-2012 hanya 650 ribu dolar berkurang dari sebelumnya pernah mencapai 16 juta dolar tahun 2007.
Berkurang impor minuman untuk turis asing itu, kemungkinan turis asing yang gemar menikmati minuman anggur (wine) di negerinya kini semakin banyak tertarik dengan minuman sejenis produksi lokal berbahan buah asli Bali.
Berkat bimbingan petugas dan usaha keras para petani maka sudah ada minuman yang diproduksi dengan pangsa pasar adalah turis yang datang berlibur ke pulau Dewata, dan mereka (turis-red) tentu berniat mencoba minuman lokal yang belum tentu ada di negerinya.
Buah asli Bali yang mampu diolah menjadi minuman dan layak di suguhkan kepada turis yang berlibur ke Bali antara lain minuman berbahan baku Anggur, Salak, Stroberi, Jahe, jambu mete hingga pisang disamping minuman dari buah segar produksi daerah lainnya di Nusantara. (*/ADT/T007)
Bali Suguhkan Minuman Lokal
Rabu, 26 Desember 2012 11:41 WIB