Denpasar (Antara Bali) - Pengusaha di Bali yang bergerak melayani wisatawan mancanegara mengurangi impor tembakau, makanan, dan minuman keras, karena mulai menyuguhkan produk lokal.
Devisa yang dikeluarkan untuk mengimpor makanan dan minuman keras selama Jauari-Juni 2012 relatif kecil yakni hanya 345 ribu dolar AS, kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Sunarto, Sabtu.
Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali, disebutkan bahwa pengeluaran devisa untuk membeli makanan dan minuman impor jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
Pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata Bali selama 2007 misalnya membeli mata dagangan jenis itu bernilai 16 juta dolar, kemudian berkurang menjadi 6,4 juta dolar tahun berikutnya.
Ia menyebutkan, selama 2010 impor makanan dan minuman tercatat hanya 853 ribu dolar AS, tahun 2011 turun lagi menjadi 715 ribu dolar dan tahun 2012 diyakini akan semakin berkurang walaupun kunjungan wisman ke Bali bertambah banyak.
Berkurangnya impor minuman untuk turis asing itu, kemungkinan karena mereka mulai gemar menikmati minuman anggur (wine) produksi lokal, katanya.(*/T007)
Bali Kurangi Impor Minuman Keras
Sabtu, 13 Oktober 2012 7:14 WIB