Denpasar (Antara Bali) - Kebutuhan minuman anggur atau "wine" untuk hotel dan restoran di Bali, sekitar 90 persennya dipenuhi oleh produk impor.
"Berdasarkan data 2011, setiap tahun hotel ataupun restoran di Pulau Dewata memerlukan sekitar 14 juta liter wine, yang 90 persennya didatangkan dari luar negeri," kata Director of Sales and Marketing PT Sababay, Donald Manoch, Selasa.
Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa industri pariwisata di Bali sangat tergantung terhadap produk impor, sebab penyerapan produk minuman anggur lokal masih sangat minim.
Produk minuman tersebut dari dalam negeri hanya mampu terserap sebanyak 1,4 juta liter setiap tahunnya atau 10 persen dari kebutuhan.
Kebutuhan wine di Pulau Dewata cukup tinggi, namun yang merasakan untungnya adalah produsen minuman tersebut dari luar negeri. Hal tersebut sangat disayangkan, padahal wilayah ini memiliki potensi menghasilkan wine dengan cita rasa serta karakter yang berbeda sehingga mampu bersaing dengan produk impor.
"Wilayah Bali mempunyai anggur yang bagus sehingga menghasilkan produk wine yang berkualitas. Namun sayang banyak kendala dalam industri minuman itu," ujarnya.(IGT/T007)
Bali Dipenuhi Produk Wine Impor
Selasa, 11 September 2012 14:41 WIB