Jakarta (Antara Bali) - Indonesia masih tetap mengimpor minuman anggur dalam jumlah besar, karena harga wine impor itu lebih murah, apalagi pemerintah telah menetapkan pajak impornya nol persen.
Vice President Indonesia Sommelier Association (ISA), Alexander H Effendie kepada pers di Jakarta, Sabtu mengatakan, tingginya impor minuman anggur itu karena sebagian konsumen lebih tertarik terhadap wine dari luar yang rasanya lebih enak dan harum daripada produk lokal.
Para importir pada umumnya lebih suka membeli wine dari Chile dan Austria yang harganya lebih murah ketimbang produk serupa dari dalam negeri, katanya.
Menurut Alex H Effendie, buah anggur di Indonesia dinilai masih merupakan barang yang mahal, karena untuk membuat wine dari anggur membutuhkan empat sampai enam kilogram anggur yang prosesnya juga cukup lama.
Karena itu, importir lebih suka impor wine dari Chile dan Austria, ujarnya.(IGT/T007)
Konsumen Lebih Suka Wine Impor
Sabtu, 12 Mei 2012 12:35 WIB