Denpasar (Antara Bali) - Pengusaha pakaian jadi atau garmen di Bali mulai melirik pangsa pasar Australia, selain pasar lama seperti Amerika Serikat maupun Eropa yang belakangan mengalami krisis ekonomi global.
Realisasi ekspor pakaian bukan rajutan selama Oktober 2012 misalnya bernilai 4,7 juta dolar, 29 persen diantaranya masuk pasar Australia, tutur Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, Australia merupakan pembeli tertinggi pakaian bukan rajutan dari Bali, menyusul Amerika Serikat sekitar 20,7 persen dan sisanya tersebar di belahan negara-negara Eropa, Afrika dan Asia lainnya termasuk Timur Tengah.
Pengusaha mulai lebih intensif menggarap pasar Australia, tidak saja dibidang pakaian, juga aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali lainnya, bahkan perolehan devisa mencapai 26 juta dolar AS selama Januari-Oktober 2012.
Perolehan devisa dari Australia rata-rata bernilai 2,6 juta dolar AS per bulan, sejalan dengan bertambah banyaknya turis negeri Kanguru itu ke sini, sebab dari para pelancong tersebut banyak di antaranya pebisnis. (*/ADT/T007)