Denpasar (Antara Bali) - Garmen (pakaian jadi) buatan tangan-tangan terampil rakyat Bali dengan rancangan yang diperbaharuai sesuai selera konsumen mancanegara dan harga bersaing semakin ramai memasuki pasar ekspor.
"Pakaian jadi buatan masyarakat masih merupakan salah satu andalan ekspor non migas daerah ini," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Senin.
Ia mengatakan, selain garmen yang menjadi tulang punggung ekspor nonmigas Bali juga hasil aneka kerajinan kayu dan ikan tuna segar maupun yang sudah diawetkan, disamping hasil perkebunan berupa vanili.
Pakaian jadi buatan masyarakat Bali yang diisi dengan bordiran, manik-manik mampu merambah pasar utama ke Amerika Serikat, mengalami masa keemasan tahun tahun 1980-an kemudian mengalami anjlok akibat resesi ekonomi dunia.
Perdagangan pakaian produksi tangan-tangan terampil masyarakat Bali kembali merangkak di awal 2010, dengan perolehan devisa mencapai 73,6 juta dolar AS atas pengapalan sebanyak 30,5 juta potong (Januari-Juli 2010).
Hasil perdagangan tersebut mengalami kenaikan hingga 25,7 persen jika dibandingkan dengan periode sama 2009 yang hanya seharga 58,5 juta dolar hasil pengapalan 23 juta potong dari berbagai jenis dan ukuran.
Pengusaha Bali dalam menghadapi pangsa pasar luar negeri cukup berpengalaman dan tidak mau ketinggalan akal dalam memproduksi matadagangan dengan menerapkan rancang bangun (desain) yang unik untuk memikat pangsa pasarluar negeri.
"Bali kini memproduksi pakaian jenis eklusif untuk merambah konsumen kelas atas terutama penggemar yang ada di Amerika Serikat dan Eropa," tutur Ni Ketut Suarni petugas pemasaran perusahaan garmen di Kuta.
Ia yang ikut dalam berbagai jenis pameran dagang untuk mendapatkan aspirasi dari konsumennya sehingga mampu memproduksi pakaian jenis yang diinginkan kebanyakan calon pembelianya baik di dalam maupun luar negeri.
"Perusahaan garmen di tempatnya bekerja menghasilkan produk utama adalah pembuatan kebaya lukis dan bordir dengan corak dan desain yang unik, wisatawan yang sempat menyaksikan banyak tertarik untuk membelinya," kata dia.(*)
