Jakarta (Antara Bali) - Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2013 diperkirakan bisa mencapai 6,4 persen dengan didukung investasi sektor pertambangan dan konsumsi domestik yang signifikan, kata pengamat ekonomi Ikhsan Modjo.
"Optimis bahwa pertumbuhan ekonomi keseluruhan mencapai 6,4 persen di tahun 2013, meskipun permasalahan pengelolaan minyak dan gas bumi saat ini masih dalam masa transisi karena itu merupakan entitas yang berbeda dengan pertambangan," kata Ikhsan Modjo dalam diskusi bertema "Negeri Yang Ruwet" di Jakarta, Sabtu.
Kuartal IV-2012, kata Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat (PD) tersebut, memang menurun di posisi 6,1 persen karena situasi ekonomi global yang sulit dihindari. Namun menurutnya investasi yang masuk masih cukup stabil.
"Walaupun demikian rata-rata 6,4 persen di tahun depan dimungkinkan fluktuatif karena kita masih akan lihat kinerja pemimpin-pemimpin baru negara dunia," kata dia.
Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yuna Farhan mengatakan pertumbuhan ekonomi negara bisa dimungkinkan tidak menimbulkan kesenjangan jika penyerapan anggaran bisa optimal.
"Selama ini ada pengaturan dana optimalisasi anggaran yang belum terkoordinasi, dari alur pengajuan di Kementerian hingga ke legislatif," ujar dia.(*/M038)
Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan 6,4 Persen
Sabtu, 17 November 2012 15:31 WIB