Denpasar (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan solusi untuk menghadapi potensi resesi global yang diprediksi terjadi tahun 2023.
"Potensi resesi, perlambatan ekonomi yang berujung kehilangannya penciptaan lapangan kerja dan bertambahnya pengangguran, mengatasinya dengan UMKM karena UMKM menciptakan 97 persen lapangan kerja," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Denpasar, Bali, Rabu.
Karena itu, lanjutnya, menggunakan kesempatan itu sebagai solusi bagi Indonesia. Sebagai pendukung, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah program.
"Kami menyiapkan beberapa program antisipasi inflasi dan penguatan suplai, juga memudahkan dalam melancarkan rantai distribusi yang transparan agar sederhana dan berkeadilan berbasis digitalisasi, tapi untuk menghadapi potensi resesi kita bertopang kepada UMKM," ujar Sandiaga Uno.
Baca juga: Kampus UMKM ekspor beri edukasi pengusaha di Bali
Menurutnya, apabila resesi terjadi maka akan memicu pengurangan aktivitas usaha yang bisa menimbulkan pemutusan hubungan kerja, kemudian ditambahkan adanya inflasi akan menyebabkan semua harga meningkat, sementara UMKM masih dapat berkembang karena cepat dalam mencari pasar ekspor.
Program ekspor dari UMKM digital juga dinilai Sandiaga sebagai jawaban terhadap potensi resesi, lantaran pasar ekspor hingga kini peningkatannya mencapai 35-45 persen.
"Ekspor ini menambah kekuatan devisa kita dan juga membuka lapangan kerja kita yang sangat luas. Pesan Pak Jokowi mari kita bergandengan tangan karena kita sekarang menghadapi inflasi, tahun depan ada potensi resesi," ujar Menparekraf RI itu.
Saat ini, kata Sandiaga, ekspor UMKM ekonomi kreatif Indonesia mencapai 25 miliar dolar AS dan saat ini telah ada lebih 64 juta UMKM di dalam negeri.
Baca juga: Kadin siap wujudkan hasil G20 Kompendium Bali terkait penguatan UMKM
Selain itu pihaknya telah telah memetakan lima pasar utama pariwisata Indonesia yaitu Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.
Ia meyakini Indonesia dapat menjaga ritme kebangkitan dan momentum pemulihan dengan kekuatan produk wisata yang berbasis alam dan budaya.
"Kita menargetkan tahun depan bisa mencapai angka kunjungan 5 juta dan tahun ini sekitar 2,5 juta dari wisatawan mancanegara. Namun, yang sangat akan menentukan adalah wisatawan Nusantara kita," kata Sandiaga Uno.
Wisatawan Nusantara yang akan menjadi tulang punggung, kata dia, hal ini sedang didorong lantaran pemerintah fokus pada pasar domestik yang ditargetkan mencapai 1,4 miliar pergerakan di tahun ini.