Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta mahasiswa dan dosen di Pulau Dewata turut meneliti program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbang Sadu) Mandara supaya dapat dilakukan perbaikan berdasarkan kajian ilmiah.
"Penyaluran bantuan sosial dan hibah, saya dengar banyak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Di lapangan, ada yang main-main, uang tak sampai maupun disunat. Oleh karena itu, saya tidak ingin jika dalam program Gerbang Sadu terjadi hal yang sama," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menyampaikan sambutan pada seminar tentang program Gerbang Sadu Mandara (GSM) di Denpasar, Senin.
Ia mengharapkan program GSM dapat dimanfaatkan sebagai objek penelitian maupun sasaran kuliah kerja nyata (KKN), sehingga program pemprov tersebut tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat, sekaligus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dengan demikian, kata dia, kalangan kampus dapat memberi sumbangsih pemikiran terhadap hal-hal yang belum baik dalam pelaksanaan program GSM.
Program GSM pada 2012 menyasar 82 desa dengan tingkat kemiskinan di atas 35 persen, dengan masing-masing desa mendapat bantuan dana pengembangan ekonomi produktif sebesar Rp1 miliar.
Lima desa telah menjadi proyek percontohan dan mendapatkan bantuan pada April 2012, sedangkan dana bagi 77 desa lainnya akan diberikan pada November 2012.
"Program ini akan kami evaluasi terus-menerus, kalau memang diperlukan lagi dan kondisi keuangan daerah memungkinkan, kenapa tidak kita lakukan di semua desa?" katanya.(LHS)