Denpasar (ANTARA) - Reuni Agung Ikatan Siswa Tamatan Kokar Bali (Istakari) Sanggraha Budaya Bali di Taman Budaya Provinsi Bali pada 16 Juli 2022 dimeriahkan dengan pergelaran seni dan diskusi pengembangan seni budaya.
"Ajang reuni agung ini merupakan kegiatan temu kangen para lulusan Kokar yang telah banyak berkiprah di berbagai bidang, dan bahkan di berbagai negara," kata Ketua Umum Yayasan Istakari Sanggraha Budaya Bali I Wayan Madra Aryasa di Denpasar, Selasa.
Konservatori Karawitan (Kokar) Bali yang saat ini menjadi SMKN 3 Sukawati di Kabupaten Gianyar, sudah mempunyai nama dan lulusannya banyak berkiprah di berbagai negara.
Anggota Istakari Sanggraha Budaya Bali merupakan alumnus Kokar dari angkatan pertama tahun 1960 hingga tamatan tahun 2020. Dengan jumlah anggota terdaftar baru 600 orang dari sekitar 5.000-an alumnus.
"Sejak Kokar didirikan 60 tahun silam, ada rasa kerinduan dari para alumni untuk bertegur sapa, berkomunikasi menyampaikan ide dan gagasan bagi pemajuan kebudayaan Bali. Terutama regenerasi mendatang yang tetap melestarikan serta mengharumkan budaya Bali di mata dunia," ujarnya.
Baca juga: Istakari Bali adakan Reuni Agung peringati 60 tahun Kokar
Budayawan Prof I Wayan Dibia yang juga alumnus Kokar Bali mengatakan momen reuni ini sekaligus memberikan informasi keberadaan Kokar Bali hingga saat ini menjelma menjadi SMKN 3 Sukawati merupakan tonggak perubahan pendidikan seni tradisional menjadi pendidikan seni modern dalam bidang seni pertunjukan.
"Jadi, Kokar cukup banyak melahirkan pemikir-pemikir seni yang melahirkan doktor seni. Jadi, para generasi muda yang ingin melanjutkan sekolah menengah tidak usah minder menimba ilmu seni di sekolah seni," ujar dia.
Adanya pandangan masyarakat jika masuk Kokar siap melarat, hal tersebut menurut Prof Dibia memang masih bergema hingga sekarang.
"Nah kesempatan inilah kita akan sampaikan kepada masyarakat khususnya adik-adik siswa. Lulusan seni jelas memberi kesempatan tampil di berbagai bidang, entah menjadi pendidik, membuat sanggar, atau bergelut di bidang kostum, peluangnya sangat terbuka. Buktinya sudah banyak lulusan Kokar sukses meniti kariernya," ujarnya.
Budayawan sekaligus alumnus Kokar Bali Prof Made Bandem menuturkan mengenai awal Kokar berdiri hingga sekarang yang telah memberi banyak kontribusi bagi kebudayaan Bali.
Baca juga: Forum Alumni SMA/SMK se-Bali siapkan deklarasi dukungan Jokowi-Amin
Ia mengatakan Kokar antara lain menjadi pelopor lahirnya sekaa gong perempuan di Bali, memelopori dalang perempuan di Bali, dan memelopori lahirnya sendratari Bali.
"Sebagai sekolah kesenian, sebagaimana diharapkan oleh pendirinya, menjalankan program seni pertunjukan terintegrasi dengan menyatukan seni tari, karawitan, dan pedalangan," katanya.
Oleh karena itu, semua siswa di Kokar diwajibkan belajar menari, menabuh, termasuk menembang, sehingga lahir seniman-seniman muda yang hebat memiliki pengetahuan ganda.
Baik Prof Bandem maupun Prof Dibia mengatakan berkat bersekolah di sekolah seni mereka bisa melanglang buana untuk tampil di berbagai negara.
"Cukup banyak teman-teman lulusan Kokar mewakili Bali menampilkan kesenian sebagai duta seni tidak saja di dalam negeri juga di luar negeri," ucapnya.
Rangkaian kegiatan Reuni Agung Istakari akan diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya peluncuran tari kebesaran, hiburan ringan berupa lawak dari alumnus Kokar Bali.
Selain itu, diskusi dengan tema "Mewangikan Seni Budaya Bali". Menurut rencana kegiatan dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.