Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perkebunan Provinsi Bali akan mendatangkan alat pengolahan jambu mete untuk diberikan sebagai bantuan kepada kelompok tani yang membutuhkan dalam tahun 2010.
"Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan mutu olahan hasil perkebunan guna menembus sekaligus bersaing di pasaran ekspor maupun pasaran dalam negeri," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir Made Sudharta, MS di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa pengadaan mesin pengolahan jambu mete untuk beberapa kelompok tani tersebut diharapkan mendapat dukungan dana dari APBD Provinsi Bali.
Pengadaan bantuan tersebut antara lain berupa dua unit bangunan pengolahan jambu mete, lima unit meja kacip, sepuluh buah kacip dan satu unit alat sortasi gelondongan buah mete, katanya.
Made Sudharta menambahkan, selain itu pihaknya juga mengusulkan pengadaan mesin pembubuk, alat pengemasan serta sarana pendukung lainnya yang diperlukan petani jambu mete.
"Pengadaan mesin pengolahan tersebut rencananya untuk kelompok tani di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem dan kelompok petani jambu mete di Kabupaten Buleleng," tutur Made Sudharta.
Bantuan mesin pengolahan tersebut sangat diperlukan guna memudahkan petani mengolah hasil buah mete menjadi matadangan yang siap diekspor maupun diperdagangkan antarpulau.
Hal itu dilakukan, mengingat petani selama ini menjual hasil panenannya dalam bentuk gelondongan sehingga harganya sangat murah.
Padahal jika gelondongan mete itu diolah menjadi kacang mete, bahkan yang menjadi siap hidang harganya menjadi cukup mahal dan laku di pasaran.
Oleh sebab itu, katanya, proses pengolahan hasil jambu mete lebih lanjut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani.
Tanaman jambu mete di Bali hingga kini seluas 10.630 hektar yang terdiri atas tanaman muda 2.276 hektar dan tanaman menghasilkan 7.940 hektar dengan produksi 3.825 ton selama tahun 2008, tutur Made Sudharta.(*)