Amlapura (Antara Bali) - Kelompok petani jambu mete di Kabupaten Karangasem, Bali, khususnya di Kecamatan Kubu, kini telah mengarah pada kemandirian, mulai dari proses produksi, pengolahan hingga pemasaran.
"Kelompok tani yang beranggotakan rata-rata 100 orang itu telah memiliki modal sendiri sedikitnya Rp60 juta untuk membeli biji buah mete yang dihasilkan anggotanya sendiri," kata Ketua Kelompok Tani Jambu Mete Buana Kusuma Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Minget Ardiasa, di Amlapura, Minggu.
Ia mengatakan, rintisan kemandirian itu berkat pembinaan dari dinas perkebunan setempat bekerja sama dengan PT PMA yang berpusat di Tangerang, namun memiliki pabrik pengolahan di Kubu.
Kelompok Tani Subak Abian dengan 97 anggota dan kini memiliki modal sebesar Rp62 juta itu, merintis penanaman komoditi mete dan menerapkan proses pupuk organik sejak tahun 1993.
"Dengan modal sebesar itu mampu membeli biji mete hasil panen para anggota, untuk selanjutnya diolah secara bersama-sama," ujar Ardiasa.
Sebelum memiliki modal abadi, anggota subak abian langsung menjual kepada mitra usaha PT PMA dengan harga yang disepakati bersama.
Namun sekarang dengan memiliki modal sendiri, kelompok langsung membayar kepada masing-masing petani saat melakukan transaksi.
"Jika modal tersebut kekurangan untuk membeli biji mete hasil petani, bisa meminta uang muka kepada mitra usaha yang nantinya menampung seluruh hasil produksi," kata Ardiasa.
PT PMA sanggup menampung seluruh biji mete hasil petani dengan persyaratan proses produksi melalui sistem pertanian organik setelah dilakukan seleksi (grade) katagori B dan C sesuai persyaratan ekspor.
Semua itu dapat dipenuhi petani, sehingga petani jambu mete di Kubu kini tidak lagi mengalami kesulitan pemasaran seperti beberapa tahun silam.
"Selain mudah memasarkan, harganya juga menggairahkan," tutur Ardiasa seraya menjelaskan, proses tersebut diawali dari pembelian jambu mete dari petani anggota kelompok.
Setelah itu dilakukan sortir secara manual, kemudian ditimbang dan diberi labelisasi disertai nama-nama petani penjual.
Dengan cara itu matadagangan siap diekspor oleh mitra usaha.
Kelompok itu kini mempunyai persediaan sepuluh ton biji mete dari dari pesanan sebanyak 13 ton.
Biji mete dari Kubu, Karangasem yang menembus pasaran ekspor selama 2009 sebanyak 57 ton, diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 67 ton dalam tahun 2010.
Kecamatan Kubu yang menjadi sentra pengembangan jambu mete di Bali dalam tahun ini diharapkan mampu memproduksi 105 ton, tutur Ardiasa.(*)