Badung (ANTARA) - Pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, diharapkan dapat mendukung sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk mitigasi COVID-19 di kawasan pariwisata tersebut.
Kegiatan yang dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism
Development Corporation (ITDC) bekerja sama dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana itu dilakukan dengan metode swab antigen yang mengambil sampling 80 karyawan tenaga kerja di The Nusa Dua yang akan mengikuti empat kali pemeriksaan antigen hingga dua bulan ke depan.
"Kegiatan RDT Antigen Survey ini akan mendukung sejumlah upaya yang telah dilakukan ITDC untuk memitigasi COVID-19 di kawasan ini seperti kegiatan vaksinasi, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi serta peningkatan tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan," ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, Kamis.
Ia menjelaskan, The Nusa Dua telah menyelesaikan program vaksinasi COVID-19 baik bagi seluruh tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua maupun bagi masyarakat dari sejumlah desa penyangga.
Implementasi aplikasi PeduliLindungi juga mulai dimanfaatkan di dalam kawasan dengan menyediakan Quick Response (QR) Code di masing-masing lokasi wisata seperti hotel, restoran dan fasilitas lain yang wajib di-scan oleh setiap pengunjung.
"Saat ini sebanyak 15 hotel, enam fasilitas, Pulau Peninsula serta Kantor ITDC di kawasan The Nusa Dua telah memiliki QR Code aplikasi PeduliLindungi yang dipasang pada pintu masuk masing-masing lokasi," katanya.
Ngurah Ardita menjelaskan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan tata kelola kawasan yang dilakukan meliputi penyiapan infrastruktur serta penyusunan dan implementasi SOP yang sesuai dengan panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Menurutnya, sejumlah infrastruktur yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan itu diantaranya adalah penyediaan tempat cuci tangan, signage protokol kesehatan, marka physical distancing beserta penyiapan pos pengukuran suhu tubuh pada beberapa titik di kawasan The Nusa Dua.
"Sedangkan SOP protokol kesehatan disusun terintegrasi antara kawasan dengan hotel dan fasilitas di dalamnya, mulai dari kedatangan hingga saat pengunjung meninggalkan kawasan," ungkapnya.
Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing dalam kawasan The Nusa Dua, ia menambahkan pihaknya juga telah menerapkan crowd management
dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi atraksi wisata maksimal 25 orang serta menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung.
Penerapan crowd management itu juga diperkuat dengan pembatasan sejumlah aktivitas. Saat ini aktivitas di kawasan itu hanya diizinkan bagi wisatawan yang menginap di dalam kawasan. Sementara aktivitas masyarakat umum di area kawasan The Nusa Dua seperti kegiatan olahraga, bersepeda, jogging, serta aktivitas di pantai untuk saat ini dibatasi.
"Upaya mitigasi serta kebijakan atas pengaturan aktivitas pengunjung yang tertuang dalam SOP protokol kesehatan kawasan sangat diperlukan untuk mengamankan kawasan pada masa pandemi COVID-19 ini. Semoga semua upaya yang telah kami lakukan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung sehingga mampu mendorong pemulihan pariwisata Bali," ujar Ngurah Ardita.