Denpasar (ANTARA) - Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Petrus Reinhard Golose mengatakan tingkat peredaran narkotika di Bali masih cukup memprihatinkan, karena itu perlu
komitmen bersama dalam memberantas narkotika di Bali untuk menjaga generasi muda, khususnya semeton Bali.
"Tingkat peredaran narkotika di Bali cukup memprihatinkan sehingga kita perlu bersama-sama menggerakkan masyarakat Bali untuk dengan intervensi berbasis masyarakat dalam mengurangi penyalahgunaan narkotika dari tingkat desa," kata Petrus Reinhard Golose saat mengunjungi kantor BNNP Bali, Senin.
Dalam situasi COVID-19 seperti saat ini, ia mengharapkan penyalahgunaan narkotika di Bali menurun, namun dari hasil kegiatan yang dilakukan BNNP Bali masih banyak dilakukan operasi penindakan narkotika yang berarti masih ada permintaan (demand) untuk Bali.
"Ini menjadi salah satu alasan kenapa saya datang ke sini (Bali) untuk memberdayakan bersama-sama dengan masyarakat Bali dan stakeholder berkaitan dengan menanggulangi narkotika," katanya.
Baca juga: BNN ungkap penyalahgunaan narkotika dua remaja Bali lewat medsos
Dalam kunjungannya ke kantor BNNP Bali, Golose juga mengecek barang bukti hasil pengungkapan sampai mengecek kesiapan anjing pelacak yang dipekerjakan untuk mengendus narkoba.
Selain itu, Golose juga memiliki sejumlah pengalaman selama menjabat sebagai Kapolda Bali dengan menekankan pada tagline "No Premanisme dan Narkoba No Way". Ia juga berkomitmen menerapkan tagline tersebut dan memerangi narkoba secara nasional.
"Saya yakin dan saya tahu bahwa setiap banjar di desa punya kearifan lokal yang luar biasa ternyata sekarang sudah terpapar COVID-19, jangan sampai kita juga terpapar (peredaran) narkotika dan menjadi catatan," katanya.
BNN RI: Peredaran narkotika di Bali memprihatinkan
Senin, 21 Juni 2021 20:16 WIB