Denpasar (Antara Bali) - Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali menolak rencana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melanjutkan proyek eksplorasi pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal (geothermal) di kawasan Bedugul, Tabanan.
"Dulu, kami telah mengeluarkan pernyataan sikap secara tertulis yang pada intinya mendukung keputusan pemerintah Bali, saat itu dipimpin Gubernur Beratha, yang intinya menolak proyek dilanjutkan. Sampai saat ini, sikap kami masih belum berubah," kata Ketua MUDP Bali Jro Gede Putus Suwena Upadesha, di Denpasar, Kamis.
Ia menyampaikan, Bali sebagai sebuah pulau kecil jangan terus dijejali dengan berbagai proyek fisik.
"Permasalahan yang dihadapi daerah kita sudah banyak, jangan malah terus ditambah dengan wacana yang akhirnya membuat resah masyarakat dan memicu pro kontra. Yang kami harap, justru tokoh-tokoh masyarakat Bali agar menetralisir permasalahan yang ada," ujarnya.
Hal ini, kata dia, supaya antar masyarakat Bali tidak saling bermasalah.Terhadap wacana dari Menteri ESDM Jero Wacik yang berjanji akan menggratiskan listrik bagi penduduk sekitar proyek, bagi Jro Suwena itu juga kurang bijaksana karena akan memicu konflik antar masyarakat Bali sendiri.
Sementara itu, pengamat lingkungan dari Universitas Udayana Dr Luh Kartini mengharapkan para pengambil kebijakan dalam rencana eksplorasi proyek geotermal dapat mengkaji dari berbagai sisi.
"Alam kita yang sudah terdegradasi, jangan malah dirusak. Tugas kita semua memperbaiki kerusakan yang telah terjadi," ujarnya.(**)
MUDP Bali Tolak Eksplorasi Geotermal Bedugul
Kamis, 22 Desember 2011 14:38 WIB