Jakarta (Antara Bali) --Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) memperkirakan Indonesia akan menjadi penghasil listrik tenaga
panas bumi terbesar di dunia pada 2021 mendatang. Empat tahun mendatang,
kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan mengalahkan
produsen tenaga listrik panas bumi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS).
Direktur
Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan pada 2021
mendatang kapasitas terpasang PLTP di Indonesia mencapai lebih dari
3.550 Megawatt (MW). "Pada 2021 kami optimistis dapat menjadi nomor
satu," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/10).
Sebagai informasi,
saat ini Indonesia berada di posisi ketiga dalam hal pemanfaatan panas
bumi setelah Filipina. Saat ini, Kapasitas PLTP di AS diperkirakan
stagnan di angka 3.450 MW. Sementara itu, kapasitas PLTP Filipina
diperkirakan mengalami penurunan dari kapasitas terpasang saat ini yang
sekitar 1.870 MW.
Untuk tahun 2017, target kapasitas terpasang ditetapkan sebesar 1.858,5 MW sebagaimana road map
panas bumi yang telah disusun. Yunus optimistis target tersebut dapat
terpenuhi. “Saat ini kapasitas terpasang panas bumi sampai bulan Oktober
2017 sudah mencapai 1.808,5 MW, akhir tahun target akan tercapai,"
katanya.
Pemerintah terus memaksimalkan pemanfaatan panas bumi. Dengan letak geografis berada pada jalur gunung berapi (ring of fire),
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang melimpah dan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik. Saat ini
telah teridentifikasi 331 titik potensi yang tersebar pada 30 Provinsi
mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, sampai ke
Sulawesi dengan rincian cadangan (reserve) sebesar 17.506 MW dan sumber daya (resources)
sebesar 11.073 MW. Akan tetapi, pemanfaatan energi panas bumi untuk
keperluan pembangkitan listrik baru sekitar 10% dari cadangan yang ada
sehingga peluang untuk pengembangan energi panas bumi masih sangat
terbuka lebar.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Masyarakat Energi
Terbarukan Indonesia (METI) Suryadharma sangat mendukung pemanfaatan
panas bumi sebagai sumber energi primer di Indonesia. Sebab, panas bumi
merupakan sumber energi bersih yang rendah emisi sehingga tidak merusak
lingkungan.
Oleh sebab itu, Suryadharma meminta kepada Pemerintah
untuk terus mengkampayekan manfaat panas bumi kepada masyarakat luas.
Dengan adanya pemahaman masyarakat yang baik, kata Suryadharma, hal ini
akan menghindarkan penolakan terhadap pengembangan panas bumi. "Kalau
masyarakat paham pasti mendukung, ini yang perlu ditingkatkan. Kalau
dibiarkan saja, akan kontraproduktif," ujarnya. (*/WDY)
2021, Indonesia Menjadi Produsen Panas Bumi Terbesar di Dunia
Rabu, 18 Oktober 2017 14:14 WIB