Denpasar (Antara Bali) - Industri pakaian jadi atau garmen dari Bali berperan besar dalam mendongkrak ekspor dengan membukukan nilai 345,3 juta dolar AS atau 25,7 persen dari total devisa nonmigas daerah itu selama Januari-Agustus 2011.
"Sebenarnya peranan garmen terhadap ekspor Bali berkurang dari pada periode sama tahun lalu, sekitar 30 persen, namun masih tetap yang tertinggi," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Kamis.
Realisasi ekspor pakaian jadi hasil tangan-tangan terampil masyarakat Bali kembali merangkak 7,14 persen dalam kurun waktu delapan bulan sehingga totalnya mencapai 88,7 juta dolar AS setelah sempat mengalami masa-masa suram selama beberapa tahun terakhir.
Perolehan devisa sebesar itu atas pengapalan sebanyak 36,2 juta potong dari berbagai jenis dan ukuran. Volume perdagangan luar negeri itu naik 8,32 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 33,4 juta potong dengan menghasilkan devisa 62,8 juta dolar AS.
Menurut Bagiada, garmen dengan rancangan yang diperbarui sesuai selera konsumen mancanegara masih menjadi andalan utama ekspor nonmigas daerah ini dalam memenuhi pasar, terutama untuk konsumen di AS, Eropa, dan Jepang.(**)