Denpasar (Antara Bali) - Realisasi ekspor pakaian buatan masyarakat Bali berkurang antara lain akibat melorotnya jumlah permintaan dari mitra bisnisnya di luar negeri terkait krisis ekonomi di sejumlah negara.
Pengapalan tekstil dan produk tekstil (TPT) dari Bali sangat berkurang ke pasaran luar negeri hingga pertengahan tahun 2012, kata seorang eksportir aneka barang kerajinan dan pakaian jadi daerah ini, Made Sudiana di Denpasar, Minggu.
Ia yang mengaku biasa mengirimkan barang kerajinan termasuk TPT ke pasaran luar negeri terutama ke Jepang, Amerika Serikat dan Eropa merasakan berkurangnya pesanan.
Walaupun ada pesanan, harga permintaan relatif murah, sehingga tidak bisa dipenuhi mengingat terbatasnya tenaga kerja disamping bahan baku yang sebagian besar di diimpor terutama dari China dengan harga yang relatif mahal, kata dia.
Banyak hal menyebabkan realisasi ekspor pakaian buatan masyarakat Bali berkurang ke pasaran ekspor, selain pesanan memang berkurang akibat krisis ekonomi, bunga pinjaman perbankan masih relatif tinggi, bahan baku harus diimpor dan terbatasnya tenaga terampil.
Sementara itu, Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Putu Bagiada mengakui perolehan devisa khusus dari pakaian, melorot hingga 25 persen pada 2012.(IGT/T007)