Denpasar (Antara Bali) - Pengusaha pakaian jadi (Garmen) di Bali berinovasi menganekaragamkan produk pakaian tidak saja dengan mengisi dengan bordiran, tetapi juga mengkombinasikan dengan bahan baku kulit.
Pakaian Bali yang dikombonasikan dengan bahan baku kulit cukup laris dibeli dari mitra kerja luar negeri terutama dari Singapura, kata Ni Made Rustina SE, pemilik Tony Konveksi sekaligus eksportir di Denpasar Senin.
Berapa pun jumlah pesanan yang masuk terpaksa diterima dan dikerjakan sesuai permintaan mengingat kesulitan pasar akibat krisis ekonomi melanda negeri konsumen di Eropa maupun Amerika serikat, tutur Russtina.
Tony Konveksi Bali cukup dikenal konsumen mancanegara terutama tahun 1990an karena kala itu pemerintah masih menerapkan perdagangan garmen melalui sistem Kuota (pembatasan) dan pesanan dari luar negeri banyak.
"Kami kala itu sampai kewalahan melayani konsumen luar negeri," tutur Rustina yang meneruskan usaha orang tuanya, dan sekarang pesanan sangat kurang akibat adanya persaingan ketat dari negara tetangga.
Tetapi bersyukur masih ada pesanan pakaian dengan bahan baku kulit disamping pakaian khas Bali lainnya sehingga perusaah tetap beroperasi, sedangkan pengusaha konveksi lainnya banyak yang sudah gulung tikar.(*/ADT)