Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali memprediksi industri tekstil di Pulau Dewata akan semakin sulit untuk berekspansi ke luar negeri pada tahun ini.
"Jangankan berharap banyak dari ekspor tekstil, pasar dalam negeri saja sudah dikuasai oleh China. Tekstil dari sana dijual dengan harga murah dan kualitasnya juga bagus, di samping masih ada penyelundupan," kata Ketua Apindo Bali Panudiana Kuhn, di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan, sejauh ini sebagian besar kebutuhan utama industri tekstil yang diperlukan garmen-garmen di Bali juga masih didatangkan dari Negeri Tirai Bambu itu.
"Mulai dari jarum, mesin jahit, monte, resleting, dan kancing diimpor dari China. Kita sudah kalah dari bahan penolong itu. Demikian pulaproduktivitas tenaga kerja kita masih rendah," ujarnya.
Kondisi terakhir, ekspor tekstil Bali mengalami penurunan karena dipengaruhi krisis ekonomi di kawasan Amerika Serikat dan Eropa.
"Sedangkan untuk ekspansi ke luar negeri itu menjadi sulit karena pasar tekstil dunia, selain dikuasai China, juga dipegang Vietnam, Kamboja dan India," katanya. (LHS)
Industri Tekstil Bali Sulit Berekspansi
Rabu, 7 Maret 2012 14:27 WIB