Badung (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Bekraf) meluncurkan program Docs by The Sea Incubator sebagai upaya mendukung perfilman sebagai sektor prioritas nasional yang merupakan kelanjutan dari program Docs By the Sea dan IF/Then yang sebelumnya telah sukses mencuri perhatian sineas perfilman dunia
"Docs By The Sea Incubator ini merupakan program inkubasi proyek film dokumenter di Asean termasuk Indonesia hasil kerja sama kami dengan In-Docs," ujar Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik, saat membuka acara Docs By The Sea Incubator, di Jimbaran, Badung, Kamis.
Ia mengatakan, program tersebut merupakan bentuk langkah nyata pemerintah dalam mendukung pelaku film dokumenter agar memiliki kesempatan memperoleh pendanaan dan memperluas jangkauan distribusi di industri film internasional.
"Sebagai lembaga pemerintah, Bekraf secara konsisten juga mendukung perkembangan sektor film nasional melalui 15 jenis program, salah satunya Docs By The Sea Incubator ini," katanya.
Program inkubasi tersebut, akan diselenggarakan hingga tanggal 2 Mei mendatang di Badung, Bali, dengan menyertakan 24 proyek film dokumenter Asia Tenggara yang sembilan diantaranya berasal dari Indonesia yang dipilih melalui proses seleksi terbuka sejak awal tahun 2019.
Selain karena menjadi bagian dari brand Docs By The Sea, Pulau Bali dipilih sebagai lokasi program inkubasi karena dinilai dapat menjadi salah satu faktor kuat yang mampu menarik industri dokumenter internasional.
Ricky Joseph Pesik menjelaskan, peluang perkembangan film dokumenter masih terbuka lebar terlebih sejak film ditarik dari daftar hitam investasi di Indonesia.
"Dan saat ini Indonesia diprediksi menjadi the next big thing dalam sektor perfilman di kawasan Asia,” katanya.
Ia menambahkan, melalui program kolaborasi Bekraf dengan In-Docs dapat menjadi platform utama bagi pelaku film dokumenter di Asia Tenggara ke depan.
Program tersebut memiliki tiga fokus/lab yaitu Storytelling, Editing dan Creative Producing.
"Awalnya, program inkubasi dokumenter kami berfokus pada penceritaan dan editing. Namun, karena produser yang kompeten dari dalam negeri akan membawa banyak dampak positif bagi industri film dokumenter, maka Bekraf dan In-Docs menghadirkan lab baru yang khusus dibuat untuk memperkuat kemampuan para produser di Indonesia dan Asia Tenggara sehingga bisa berkompetisi di dunia internasional," kata Ricky.