Singaraja (Antaranews Bali) - Sekitar 100 yachter (petualang laut) dari sejumlah negara sejak beberapa hari lalu sudah tiba di Buleleng, Bali, guna mengikuti "Reunion Bali Yacht 2018" dan sekaligus menyaksikan "Lovina Festival 2018" di pantai dan eks pelabuhan setempat, Rabu.
Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng Ketut Arjana mengatakan Reunion Bali Yacht 2018 atau reuni para "yachter" di Buleleng itu adalah pertemuan para yachter dari seluruh negara peserta "Sail Indonesia" yang diadakan untuk pertama kalinya.
Pesertanya diperkirakan sekitar 200 orang yachter yang sebagian besar adalah petualang laut yang sempat mengikuti ajang Sail Indonesia, Wonderful Sail to Indonesia, serta Sail Darwin, namun sebagian diantaranya belum tiba di Buleleng.
"Sebagian besar dari mereka adalah para yachter dari sejumlah negara seperti Amerika, Jerman, Inggris, Prancis dan Australia? yang mengarungi lautan sejak tahun 2007? hingga tahun ini," katanya.
Menurut Arjana, reuni itu dirangkaikan dengan Lovina Festival. Kapal-kapal yacht sendiri sudah mulai berlabuh di Buleleng sejak Minggu (23/9) lalu. Mereka berlabuh di dua lokasi, yakni di Lovina dan Eks Pelabuhan Buleleng.
"Acara pertemuan pertama sudah diadakan di areal Pelabuhan Buleleng pada Selasa (25/9). Mereka saling bertukar pengalaman suka dan duka saat berkeliling dunia dengan menggunakan kapal yacht," katanya.
Bagi mereka, keliling dunia dengan yacht merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan, bahkan beberapa diantara mereka mengaku tidak lagi tertarik untuk mendarat.
Pemkab Buleleng melalui Dinas Pariwisata bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat untuk memberikan pelayanan yang terbaik selama para yachter itu berada di Buleleng dengan harapan para yachter akan menyampaikannya kepada sanak keluarga mereka di negaranya tentang destinasi-destinasi yang menarik di Buleleng.
"Selain bertemu dan bertukar pengalaman, mereka juga melakukan kegiatan memasak, lalu ada kegiatan sembahyang ke pura, kemudian pada 27 September ada kegiatan untuk mengunjungi desa-desa di Buleleng dan kami berharap mereka bisa senang dan suatu saat bisa kembali ke Buleleng bersama keluarga dan teman-temannya," ujar Arjana. (WDY)