Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster berkomitmen untuk mengembangkan industri obat herbal, di tengah potensi tanaman obat-obatan yang dimiliki di berbagai daerah di Pulau Dewata.
"Berbagai tanaman obat, banyak tersebar di Bali. Sejak dulu juga orang Bali memanfaatkan tanaman tersebut sebagai obat-obatan. Apalagi di Kabupaten Bangli, saya kira cocok dikembangkan tanaman untuk pendukung industri obat herbal," kata Koster di Denpasar, Kamis.
Menurut kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu, industri herbal bisa dikembangkan dengan baik dan menjadi salah satu pemasukan bagi Bali.
"Sastranya ada. Industri ini harus kita kembangkan," ujar calon yang juga politisi PDI Perjuangan Bali itu.
Koster menyatakan siap menggagas kerja sama dengan Universitas Udayana, Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar dan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar untuk laboratorium penelitiannya.
"Obat-obatan kita hasil olahan herbal berdasarkan sastra Bali itu ada yang untuk menyembuhkan penyakit ginjal, jantung, kolesterol dan macam-macam jenis penyakit lainnya. Tanamannya ada, sastranya ada. Jadi, mari kita kembangkan ini, kita pusatkan di Bangli," katanya.
Hal tersebut juga sempat disampaikan ketika berkampanye di Desa Demulih, Kabupaten Bangli beberapa waktu lalu.
Selama ini, ujar Koster, industri herbal di Bali belum mendapat dukungan memadai dari pemerintah. Ke depan, ia berkomitmen mendukung penuh industri herbal Bali.
"Sekarang memang belum difasilitasi pemerintah. Ke depan kita akan dukung. Penelitiannya, laboratoriumnya, permodalannya dan lainnya. Mari kita bangun Bali," ujar Koster. (WDY)