Denpasar (ANTARA) - PT Satria Trans Jaya selaku operator bus Trans Metro Dewata mengungkapkan peluang transportasi umum itu bisa kembali beroperasi.
“Saya rasa kemungkinannya ada, karena ini kan proyek pemerintah yang sudah dirintis 4 tahun lalu,” kata Direktur PT Satria Trans Jaya I Ketut Edi Dharmaputra di Denpasar, Kamis.
Diketahui bus yang operasionalnya dibiayai pemerintah pusat ini resmi berhenti beroperasi mulai Rabu (1/1) kemarin, namun dari hasil komunikasi operator dengan pemerintah daerah ada harapan bus kembali.
“Komunikasi intens sudah dilakukan, sepertinya welcome sekali Pak Pj Gubernur Bali, makanya beliau bersurat kepada kementerian, begitu pula gubernur terpilih Pak Koster juga kelihatannya dalam keterangannya mendukung, perlu Trans Metro Dewata ini dipertahankan,” ujar Edi.
Operator melihat peluang kembalinya transportasi umum ini tergantung pada keputusan pemerintah daerah mengambil alih atau tidaknya bus, sebab jika tidak maka mereka akan mengambil tindakan terkait unit bus.
“Karena stimulus sistemnya ya pasti pemerintah daerah yang ambil alih, karena pusat sudah membuat suatu proyek, sudah memulai, jadi pusat memberikan dan selanjutnya di pemerintah daerah,” kata dia.
“Ini bus kan milik dari operator, tentu nantinya kami menunggu keputusan, kalau memang sudah tidak dipakai tidak dibayar lagi baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah baru kami berani mengambil sikap,” sambung Edi.
Operator menyayangkan apabila upaya mengembalikan Trans Metro Dewata tidak berjalan baik, sebab dari data yang mereka miliki dalam sehari 105 unit bus dalam enam koridor ini mampu mengangkut 5.000 penumpang.
Bus berwarna merah dengan tarif Rp4.400 ini juga merupakan percontohan transportasi umum yang dilengkapi dengan perlengkapan begitu canggih dengan pendingin dan kepastian kenyamanan.
“Mudah-mudahan harapan kami lebih cepat dari kementerian untuk mengambil sikap keputusannya dengan pemerintah daerah, jangan sampai stuck, kasihan juga komunitas (pengguna bus) buat petisi 10 ribu yang tanda tangan, artinya itu penumpang riil yang ada yang merasa keberatan,” kata Edi.