Nusa Dua (Antara Bali) - Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan menyambut baik pertemuan bilateral antara pejabat tinggi Korea Utara dan Korea Selatan yang diadakan di sela-sela rangkaian pertemuan para menlu ASEAN dan negara mitranya di Nusa Dua, Bali, hari Jumat.
"Ini adalah momentum ke arah terjadinya lagi Pertemuan Enam Pihak. ASEAN sangat gembira mengetahui kami memiliki kontribusi terhadap terciptanya momentum ke arah perdamaian antara dua Korea ini," kata Surin sesaat setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak U'i-ch'un pada Jumat malam.
Surin mengatakan dari perbincangannya dengan menlu Pak, dia mendapat informasi bahwa pihak Korea Utara merasa puas dengan pertemuan pejabat tinggi yang dilakukan dengan Korsel. Ketika ditanya mengenai topik apa yang didiskusikan dalam pertemuan pejabat tinggi kedua korea tersebut, Surin mengatakan menlu Pak tidak menyampaik secara spesifik tema apa saja yang dibicarakan.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi di dalam pertemuan tersebut, namun yang paling penting adalah Korut merasa momentum pertemuan di Bali adalah suatu kemajuan yang mengarah ke perdamaian antar-dua korea," kata Surin.
Sebelumnya diberitakan utusan nuklir Korea Selatan dan Korea Utara direncanakan bertemu di sela-sela Forum Asia di Bali pada Jumat dalam kontak tingkat tinggi pertama mereka sejak meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea tahun lalu.
Wi Sung-lac, utusan nuklir Korea Selatan, dan Ri Yong-ho, wakil menteri luar negeri Korea Utara yang menangani diplomasi nuklir, dijadwalkan bertemu untuk pembicaraan tidak resmi di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, kata kantor berita Yonhap.
Sebelumnya, negara-negara ASEAN dalam pertemuan dengan China, Jepang dan Korea Selatan (ASEAN+3) di Bali, Rabu (20/7), menyampaikan imbauannya agar dua Korea bertemu dan menghidupkan lagi proses negosiasi.
Pertemuan Enam Pihak yang melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China dan Rusia juga diharapkan bisa segera diadakan lagi setelah pertemuan terakhir tahun 2008.(*)