Negara (Antaranews Bali) - Badai musim barat menghalangi nelayan Kabupaten Jembrana untuk melaut, karena badai musim barat itu menyulitkan mereka menebar jaring meskipun ada ikan.
"Istilah nelayan sini, saat ini adalah musim barat. Pada musim ini badai memang sering terjadi di tengah laut," kata Madek Rahman, salah seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa.
Ia mengatakan, nelayan lokal membagi lautan menjadi dua musim yaitu musim barat dan timur berdasarkan arah angin yang datang.
Pada musim barat, menurutnya, badai sering terjadi namun tidak berlangsung lama antara satu hingga dua jam tapi tetap saja menyulitkan nelayan menangkap ikan.
"Kalau musim timur, badai lebih jarang terjadi namun kalau datang waktunya lebih lama dan lebih besar dibandingkan badai musim barat," katanya.
Akim, nelayan lainnya mengatakan, pada dua musim tersebut arah melaut nelayan yang menggunakan perahu selerek juga berbeda, selain pertimbangan posisi ikan juga untuk mencari jalur melaut yang aman.
Menurutnya, saat musim barat seperti sekarang, nelayan cenderung berlayar ke arah Pulau Jawa bahkan hingga mendekat ke perairan Pelabuhan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
"Di perairan itu ada Pulau Senggrong yang bisa menghalangi badai, sehingga tidak langsung menghantam perahu. Selain itu kalau ada apa-apa sudah dekat perairan dangkal," katanya.
Sementara saat musim timur, nelayan Jembrana mengarahkan perahunya ke perairan bukit hingga Jimbaran, yang banyak diantaranya saat mendapatkan ikan langsung menjualnya di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Namun dua nelayan itu mengungkapkan, baik musim barat maupun timur, sudah sekitar satu tahun terakhir nelayan Jembrana dilanda paceklik ikan.(GBI)
Badai musim barat halangi nelayan Jembrana
Selasa, 23 Januari 2018 7:30 WIB