Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menyusun pembangunan infrastruktur mitigasi bencana berkelanjutan khususnya terkait penanganan banjir.
"Saya sudah melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait termasuk desa untuk mengatasi bencana khususnya banjir. Mitigasi bencana banjir perlu dilakukan berkelanjutan karena bencana ini terjadi setiap musim hujan," kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat menyerahkan bantuan korban banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa.
Dia mengatakan, dari rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Pemukiman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta kepala desa diperoleh kesimpulan perlu intervensi yang cepat dan darurat saat banjir datang.
"Contohnya di Desa Pengambengan, saat hujan lebat dalam waktu lama pasti banjir datang. Karena selalu terjadi, hal itu perlu antisipasi sejak awal," katanya.
Khusus Desa Pengambengan, kata dia, meskipun sudah ada pembangunan saluran drainase, banjir tetap terjadi di wilayah tersebut.
Menurut dia, banjir di desa pesisir itu karena wilayah tersebut merupakan dataran rendah sehingga saat hujan menjadi penampungan air dari berbagai arah.
"Seperti yang baru saja terjadi, saat hujan lebat beberapa wilayah rendah di Pengambengan langsung berubah seperti danau sehingga banyak rumah warga terendam," katanya.
Ia berharap mitigasi bencana berkelanjutan bisa dimasukkan dalam APBD 2026, khususnya untuk wilayah Pengambengan yang merupakan sentra perikanan tangkap yang memberikan kontribusi besar bagi ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah.
Untuk bantuan bagi korban bencana, dia mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan sembako dan peralatan kepada korban bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi hingga Februari 2026.
"Kami sudah melakukan pemetaan dan pemantauan wilayah rawan bencana banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang. Kami minta masyarakat juga waspada," katanya.
Hujan lebat di Kabupaten Jembrana menyebabkan banjir di sejumlah wilayah hingga rumah warga terendam air, yang di beberapa lokasi hingga pinggang orang dewasa.