Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan harga beras di daerah itu hingga 4 Januari 2018, sebelum memutuskan untuk digelarnya operasi pasar di tengah lonjakan harga pangan pokok tersebut.
"Dari survei pasar yang kami lakukan menjelang akhir tahun, kami mendapatkan harga beras, khususnya yang jenis medium masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET)," kata Mardiana, di Denpasar, Selasa.
Saat itu, dari survei pasar dilakukan ke Pasar Kereneng dan Pasar Badung, Kota Denpasar, didapati harga beras medium di tingkat pengecer mencapai Rp11.000 per kilogram, karena harga beras dari distributor saja sudah Rp10 ribu. Harga itu sudah di atas HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp9.450 per kilogram.
Sementara untuk beras jenis premium, lanjut dia, harganya berkisar Rp12.000 untuk satu kilogramnya, atau masih berada di bawah HET Rp12.800.
"Oleh karena itu, kami masih menunggu perkembangan harga beras hingga 4 Januari mendatang. Jika harga beras masih tinggi juga tentu harus dilakukan operasi pasar agar tidak memberatkan konsumen," ucapnya.
Kalau ternyata harus dilakukan operasi pasar, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Bulog. (*)
Kadis Pangan Bali: Operasi Pasar Beras Tunggu 4 Januari
Selasa, 2 Januari 2018 17:29 WIB