Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana meminta Pemerintah Provinsi Bali ke depannya melakukan evaluasi terhadap keberadaan Trans Sarbagita yang selama ini mendapat subsidi dana operasional dari APBD setempat.
"Pemerintah Provinsi Bali harus sudah mengevaluasi keberadaan transportasi publik tersebut, sebab selama ini masih disubsidi dari APBD. Bahkan pada rencana APBD 2017 dianggarkan sebesar Rp17 miliar," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut politikus PDIP tersebut, jika selamanya kendaraan publik tersebut di subsidi, maka akan menjadi beban berat ke depannya. Semestinya kendaraan itu semakin lama beroperasi sudah mampu mandiri, seiring meningkatnya masyarakat yang menggunakan kendaraan tersebut.
"Perlu pemerintah melakukan evaluasi terhadap kendaraan tersebut, sebab jika tidak lagi mensubsidi, maka anggaran APBD itu bisa dialihkan atau diposkan kepada kepentingan lain yang urgensi untuk dibantu," ucap politikus asal Kabupaten Buleleng.
Kariyasa Adnyana mengatakan ke depan bisa saja menghentikan subsidi yang dianggarkan dari APBD, bila sudah sepenuhnya dikelola pihak ketiga atau swasta.
Langkah tersebut perlu dicermati, kata dia, mengingat transportasi publik memang membantu warga masyarakat yang membutuhkan untuk beraktivitas. Jika itu dianggap tidak efektif dikelola sendiri, maka kalau ada pihak ketiga atau DAMRI yang mengelola serahkan saja kepada perusahaan itu.
"Untuk pengelolaan kendaraan publik tersebut harus profesional, sehingga tidak selamanya bergantung pada dana subsidi dari APBD," ucapnya.
Ia mengatakan bila dikelola secara profesional, maka jika ada rute yang sepi penumpang bisa dialihkan, sebab selama ini pengelolaannya masih mengikuti aturan koridor. Maka dari itu langkah yang tepat adalah melakukan evaluasi dan kajian yang lebih matang.
"Perlu melakukan evaluasi dan kajian yang matang, sehingga mampu memenuhi keperluan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya," ujarnya.
Berdasarkan data jumlah penumpang Trans Sarbagita di tahun 2011 (awal operasi) sebanyak 205.111 orang. Kemudian pada tahun 2012 mengalami peningkatan, menjadi sebanyak 856.396 penumpang. Pada tahun 2013, jumlah penumpang mengalami penurunan, total jadi sebanyak 801.831 orang.
Sedangkan di tahun 2014 penumpang berjumlah 818.927 orang, dan tahun 2015 ada sebanyak 846.826 penumpang.
Dengan penumpang selama setahun (365 hari) pada 2015 yang sebanyak 846.826 orang, maka rata-rata penumpang Trans Sarbagita adalah 2.320 orang per hari di tahun itu dengan jumlah armada Trans Sarbagita yang beroperasi sebanyak 25 bus. (WDY)