Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mendesak pihak Perum DAMRI selaku pengelola Trans Sarbagita yang melayani koridor ke Bandara Internasional Ngurah Rai memberikan penjelasan terkait jadwal angkutan publik tersebut.
"Saya membaca di media massa General Manager Perum DAMRI yang mengelola Trans Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) malah tidak mau memberikan penjelasan, hal tersebut mestinya tidak terjadi jika tidak memang ada persoalan di internal dalam mengelola angkutan publik itu," kata Tagel Arjana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan seharusnya bila ada permasalahan dalam pelayanan angkutan harus diinformasikan kepada masyarakat, bukan sebaliknya berkelit ketika seorang wartawan ingin konfirmasi terkait pelayanan Trans Sarbagita yang semakin buruk.
"Pihak pengelola Trans Sarbagita, terutama yang mengelola kendaraan bus yang melayani koridor Bandara Ngurah Rai harus dengan jujur menyampaikan kepada warga masyarakat. Artinya dimana sehingga timbulnya permasalahan itu, seperti jadwal kendaraan tidak tepat," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Menurut dia, pihak manajemen pengelola angkutan publik tersebut harus mencarikan jalan keluar bila ada permasalahan, sehingga pihak pemerintah juga mengentahui kendala yang dihadapi pihak pengelola, bukan sebaliknya membiarkan kondisi yang terjadi saat ini.
"Sejak dulu saya sudah menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan Trans Sarbagita tersebut. Dengan harapan pelayanan ke depannya lebih baik dan warga masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan publik itu," ucapnya.
Tagel Arjana lebih lanjut mengatakan evaluasi terhadap angkutan publik itu sangat penting dalam upaya mencarikan permasalahan yang dihadapi sebagai operator kendaraan umum.
"Bagi saya evaluasi itu sangat penting. Karena keberadaan Trans Sarbagita agar warga mengetahui sejauh mana sampai sekarang mendapatkan manfaat, termasuk ke depannya bagaimana menghadapi lajur lalu lintas yang semakin padat oleh kendaraan pribadi," katanya.
Tagel Arjana mengusulkan ke depannya agar dibuatkan tanda khusus sepanjang jalan dilalui Trans Sarbagita tersebut. Sehingga ketika kendaraan publik itu melewati lintasan tidak diganggu kendaraan lainnya.
"Ke depan harus membuat tanda lintasan Trans Sarbagita. Sehingga ketika kendaraan itu lewat, maka kendaraan yang tadinya di jalur khusus Sarbagita bisa keluar pelintasan kendaraan publik tersebut," ucapnya.
Kondisi itu perlu dimakhlumi semua pihak, karena keberadaan jalan di sepanjang Denpasar cukup padat, sebab masyarakat lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi dibanding mereka numpang angkutan umum.
"Karena itu perlu kesadaran masyarakat untuk mentaati aturan dan rambu-rambu lalu lintas, sehingga jalan tidak terjadi kemacetan. Sedangkan warga naik bus Trans Sarbagita akan tepat waktu sampai tujuan mereka," katanya. (WDY)