Sumedang, Bandung (Antara Bali) - Ni Made Dwima Pebriana, pesilat andalan Bali yang turun dikategori tunggal putri optimistis mampu menyumbang medali emas saat babak final yang berlangsung pada Jumat (23/9), di Graha Laga Satria ITB Jatinangor Sumedang, Bandung.
"Di grup pool A tadi dalam babak penyisihan lawan yang saya hadapi semuanya bagus, namun saya belum puas dengan hasil hari ini dan optimistis mampu memberi medali saat final nanti," ujar Pebriana, wanita yang mengaku baru pertama kali mengikuti ajang PON, di Bandung, Kamis.
Ia mengaku, meskipun lawan yang dihadapinya cukup berat dan rata-rata pesilat senior, dirinya optimis mampu mengalahkan karena sudah merancang strategi agar tidak gerogi saat bertanding.
"Saat pertandingan babak penyisihan tadi, saya agak gugup. Namun, dalam babak final besok saya akan tenang lagi," ujar wanita berparas cantik yang berasal dari Kabupaten Bangli, Bali itu.
Pesilat yang juga berkuliah di IKIP PGRI Denpasar itu mengaku mensyukuri atas kerja kerasnya, karena mampu lolos kebabak selanjutnya. "Dalam pertandingan nanti saya akan tampil optimal," ujarnya.
Selain tuggal putri Bali yang lolos ke babak final, jejak Made Dwima Pebriana juga diikuti rekannya I Gusti Ngurah Arya Yuda yang juga lolos kebabak selanjutnya, karena dalam babak penyisihan meraih poin 460.
Namun, kalah poin dari tuan rumah Jawa Barat Nunu Nugraha yang meraih 463 poin. Sementara itu, Bali juga meloloskan dua nomor ke final ganda putra dan putri.
Pada ganda Putra pool A pasangan Bali I Made Dwi Surya Adnyana dan I Made Sukma Satriana menempati posisi kedua dengan taihan 563 poin.
Posisi pertama ditempati pesilat DKI Jakata yakni Hendy dan Yola Primadona dengan raihan 566 poin.
Ganda putri mewakili Bali lolos ke final melalui pasangan Ni Made Dwiyanti dengan Sang Au SIdan Wilantari dengan meraih 569 poin. Perolehan poin Pulau Dewata sama dengan pesilat pasangan Jawa Barat, Ririn Rinasih dan Riska Hermawan dengan meraih 569 poin. (WDY)