Badung (ANTARA) - Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto mempromosikan keberadaan Kabupaten Madiun sebagai "Kampung Pesilat Indonesia" saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
"Sejak kepemimpinan Bupati Ahmad Dawami setahun terakhir, Beliau telah mencanangkan Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia," ujar Wabup Hari saat berkunjung di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis.
Menurut dia, pencanangan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sebagai Kampung Pesilat dilatarbelakangi oleh tradisi setiap bulan Muharam atau Suro dalam penanggalan Jawa yang selalu terjadi bentrok antarperguruan pencak silat di wilayah Madiun dan sekitarnya.
"Dulu, setiap bulan Muharam atau Suro, keadaan wilayah Madiun sangat mencekam. Hal itu karena anggota pesilat sering terlibat bentrok antarperguruan silat," kata dia.
Melihat potensi perguruan pencaksilat yang cukup banyak di Kabupaten Madiun, lalu Pemkab Madiun mencanangkan Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia.
"Jadi sebanyak 14 perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Madiun mendeklarasikan diri sebagai anggota paguyuban Kampung Pesilat pada bulan Oktober 2018," kata dia.
Setelah pencanangan tersebut, kejadian bentrok antarpesilat berkurang karena semuanya berkomitmen menjaga keamanan dan kondisi Kabupaten Madiun dan sekitarnya tetap kondusif.
Hal yang ingin ditonjolkan dari Kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat adalah sisi lain dari jurus silat menjadi silat seni. Silat seni tersebut dapat dikembangkan dan dikemas untuk mendukung wisata budaya di Kabupaten Madiun.
Baca juga: Pemkab Madiun kunjungi dan pelajari program Pemkab Badung
Sementara itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa tertarik dengan budaya silat seni yang di Kampung Pesilat Kabupaten Madiun. Menurutnya, pengembangan dan pelestarian budaya sangat penting untuk dilakukan guna mendukung kemajuan suatu daerah.
"Kabupaten Badung memiliki lima bidang utama dalam pembangunannya yakni sandang, pangan, papan; pendidikan dan kesehatan; jaminan sosial dan ketenagakerjaan; adat, agama, dan budaya; serta pariwisata dan infrastruktur," kata Wabup I Ketut Suiasa.
Selain mempromosikan kampung pesilat sebagai wisata budaya, dalam kesempatan kunjungan kerja ke Badung tersebut Wabup Hari juga mengenalkan sejumlah objek wisata lain yang ada di Kabupaten Madiun.
"Saat ini, kami sedang gencar-gencarnya melakukan promosi objek wisata yang ada di Kabupaten Madiun di antaranya, Taman Wisata Umbul, Waduk wisata Bening, Monumen Kresek, dan lainya," tambah Wabup Madiun Hari.
Rombongan Pemkab Madiun yang berkunjung ke Pemkab Badung terdiri dari Wakil Bupati Madiun didampingi pejabat seperti asisten, staf ahli, kepala OPD, para camat, dan puluhan wartawan mitra Pemkab Madiun.
Baca juga: Badung terima kunjungan pemerintah tiga daerah
Pengelolaan kehumasan
Dalam kunjungan itu, Pemkab Madiun, Jawa Timur melakukan studi banding guna mempelajari pengelolaan kehumasan dan wartawan yang menjadi mitra pemda setempat ke Pemkab Badung, Provinsi Bali.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan peran serta kehumasan di Kabupaten Madiun," ujar Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto.
Menurut dia, kegiatan tersebut harus menjadi kesempatan bagi jajaran humasnya untuk belajar di Badung guna menambah wawasan dalam mengembangkan Kabupaten Madiun saat ini dan masa mendatang.
Pihaknya menyatakan kagum dengan sistem pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemkab Badung. Dia mengharapkan Pemkab Madiun dapat menyerap seoptimal mungkin hal tersebut untuk diterapkan demi kemajuan Madiun.
Ia menjelaskan Kabupaten Madiun dalam masa kepemimpinan Ahamd Dawami dan Hari Wuryanto memiliki visi dan misi Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera, dan berakhlak.
"Dengan visi dan misi tersebut, kami ingin belajar melalui teman-teman media. Mudah-mudahan dukungan dari media mitra Pemkab Madiun dapat maksimal," kata dia.
Baca juga: Lipsus - Kabupaten Badung bukan sekadar kawasan wisata
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan bahwa pers memiliki peran peting dalam pembangunan dan kemajuan daerah. "Keberadaan pers yang sehat sangat penting. Tanpa ada pers, demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik dan tentunya hal tersebut memengaruhi pemerintahan dan masyarakat yang ada," kata dia.
Terkait dengan kemitraan pemkab dengan wartawan setempat, pihaknya menggelar Pekan Informasi Pembangunan (PIP) setiap empat bulan sekali. "Melalui PIP, kami akan mengajak wartawan mitra Pemkab Badung untuk mendatangi lokasi tertentu di seluruh Indonesia. Kemudian, para wartawan memberikan rekomendasi sesuai hasil pengamatannya kepada Pemkab Badung untuk dapat diterapkan dan dikembangkan sesuai karakter dan kemampuan Badung," kata dia.
Dengan demikian, katanya, pers atau wartawan telah menjadi pendorong pembangunan di Pemkab Badung. Ia mengatakan pers menjadi bagian dari pemangku kepentingan pemerintah yang sumbang dan sarannya dibutuhkan untuk membuat dan menerapkan suatu kebijakan demi kesejahteraan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Madiun membawa rombongan wartawan yang menjadi mitra Pemkab Madiun untuk melakukan pengamatan dan diskusi dengan Pemkab Badung tentang kemajuan pengelolaan kehumasan dan media mitra pemda setempat.
Baca juga: Ribuan masyarakat semarakkan Pesta Rakyat HUT Mangupura