Badung (ANTARA) - Ribuan masyarakat yang berasal dari Kabupaten Badung dan sekitarnya menyemarakkan Pesta Rakyat HUT ke-10 Mangupura, yang merupakan ibu kota Badung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Badung, Bali.
"Pesta rakyat ini sangat spesial karena untuk pertama kalinya diselenggarakan di Balai Budaya Giri Nata Mandala yang baru kami resmikan. Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh komponen serta masyarakat yang telah mendukung rangkaian kegiatan ini," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, di Mangupura, Sabtu malam.
Perayaan HUT Mangupura tahun 2019, mengangkat tema "Bangun Cakti Gunamukti" yang berarti Badung Bergerak Kuat dan Bermanfaat.
Tema tersebut ditandai saat seremonial pesta rakyat dengan pemutaran cakra oleh Bupati Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa dan Ketua DPRD Badung I Putu Parwata.
"Pemutaran cakra ini memiliki filosofi dan memiliki arti Kabupaten Badung yang selalu bergerak, kuat dan bermanfaat," kata Bupati Giri Prasta.
Pesta rakyat itu menampilkan sejumlah artis dan musisi seperti Dewi Perssik, Lolot Band, Joni Agung & Double T, Nanoe Biroe, Dyana Prasta, Gek Trias, D'Antoni, Mangupura Band.
Selain itu, sejumlah seniman juga ikut tampil membawakan berbagai kesenian tradisional Bali lainnya seperti persembahan Tari Inagurasi dari Listibya Badung serta penampilan kelompok lawak Celekontong Mas.
Ia menjelaskan, untuk pesta rakyat tahun 2019 pihaknya sengaja mengundang dan mengkolaborasikan artis dan musisi dari berbagai aliran musik yang memiliki basis penggemar yang banyak.
"Dewi Perssik adalah kami hadirkan untuk mewakili aliran musik dangdut. Sedangkan musisi lokal seperti Nanoe Biroe, Joni Agung & Double T dan Lolot Band seperti kita tahu memiliki penggemar yang sangat banyak dan fanatik," katanya.
Baca juga: Wabup Klungkung buka Pekan Raya Pasar Rakyat
Bersatunya para musisi itu di atas panggung, menurut Bupati Giri Prasta diharapkan juga dapat mengajak seluruh masyarakat Badung untuk bersatu sehingga momen pesta rakyat itu bukan hanya sekedar hiburan semata tetapi sebagai bentuk pemersatu berbagai latar belakang.
Pada kesempatan itu, para artis dan seniman ditampilkan di dalam gedung balai budaya yang mampu menampung sekitar 2.500 orang penonton.
Sedangkan ribuan warga lainnya yang tidak dapat masuk ke dalam gedung balai budaya, tampak tetap antusias menyaksikan kegiatan pesta rakyat itu melalui layar LED ukuran 4x6 meter yang disediakan di sisi luar gedung.
Terkait Balai Budaya, Bupati Giri Prasta menjelaskan bahwa gedung itu merupakan milik seluruh masyarakat Badung yang akan diwariskan kepada generasi milenial.
Pihaknya sengaja membuat konsep Balai budaya agar bisa menjadi wahana seniman Badung untuk mengakselerasikan ide-ide seni yang dimiliki.
"Selama ini seniman dan kelompok pemuda sangat membutuhkan panggung sebagai sarana untuk menampilkan kreasinya. Sekarang Badung sudah punya gedung yang sangat representatif ini,” katanya.*
Baca juga: Pemkab Klungkung buka pasar tani