Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali memfasilitasi empat perajin dan usaha kecil menengah untuk ikut ambil bagian dalam Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung empat hari di Kemayoran, Jakarta, 12-15 Oktober 2016.
"Kami hanya bisa memfasilitasi empat orang yang menangani usaha kerajinan perak, kain tenun dan spa," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, panitia menyediakan tempat pameran (stand) secara cuma-cuma, jika perajin dan UKM di Bali berminat agar segera menghubungi pihak panitia.
"Mengikuti pameran secara swadaya itu masih terbuka luas, yang melibatkan peserta dari seluruh daerah di Indonesia," ujar Made Suastika.
Pihak panitia penyelenggara pameran tersebut akan mendatangkan sekitar 10.000 pembeli dari berbagai negara di belahan dunia. Untuk itu perajin dan UKM Bali berusaha memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
Made Suastika menambahkan, usaha kerajinan perak, tenun dan spa menjadi prioritas sebagai upaya meningkatkan ekspor komoditas tersebut.
Selain melalui pameran juga memberikan pelatihan diversifikasi rancang bangun (disain) perajin perhiasan perak di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar. Upaya tersebut termasuk dengan mengkombinasikan penggunaan bahan lain untuk menyiasati ekonomi yang belakangan ini kurang menggembirakan, ujarnya.
Seorang perajin perak di Desa Celuk, Gianyar Putu Sudi Adnyani merubah desain, bahan ke lebih murah seperti tembaga, kuningan dan alpaka untuk menarik pembeli yang belakangan ini lesu.
Selain untuk menjaga agar pembeli tidak bosan, juga kerap berinovasi dalam setiap desain yang diambil dari alam seperti daun akar, batu, hingga satwa, ujarnya. (WDY)